28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:42 AM WIB

Percepat Tangani Covid-19, BRSU Tabanan Siapkan Dua Mesin PCR

TABANAN – Untuk mempercepat proses diagnosis warga yang terduga terpapar virus Covid-19, BRSU Tabanan sebagai salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan RI untuk merawat pasien Covid-19 kembali dibantu mesin polymerase chain reaction (PCR).

Bantuan mesin berteknologi reaksi rantai polymerase diberikan oleh Pemprov Bali. Mesin PCR tersebut saat beroperasi akan mampu melakukan running 96 swab sampel setiap satu kali putaran.

Dengan adanya tambahan mesin PCR alat ini, total BRSU Tabanan memiliki mesin PCR sebanyak dua unit. Satu alat PCR dulunya yang dimiliki BRSU Tabanan kapasitas hanya mampu menguji 30 sampel.

Direktur BRSU Tabanan dr. Nyoman Susila mengatakan, mesin PCR bantuan Provinsi Bali diterima, pekan lalu dan mulai beroperasi Senin (2/11) lalu.

Adanya tambahan mesin PCR ini akan mempercepat proses pengujian sampel di Lab PCR BRSU Tabanan.

“Satu kali running membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. Sehingga dalam satu shift, sampel yang dapat diperiksa dua kali running.

Jadi sampel yang dapat diselesaikan dalam satu shift sebanyak 252 sampel untuk dua mesin PCR,” ungkap dr. Susila kemarin.

Dokter Susila menambahkan, bantuan mesin PCR diberikan setelah pihaknya mengusulkan. Mengingat sebelumnya kapasitas PCR di BRSU Tabanan masih rendah.

Penambahan mesin PCR BRSU Tabanan akan lebih mampu melayani uji swab mandiri dalam jumlah yang lebih banyak.

Kendati uji swab mandiri sudah pihaknya lakukan sejak 15 Oktober 2020 lalu. Setiap pasien yang melakukan uji swab mandiri harus membayar Rp 889.000 per/orang.

Untuk pengambilan sampel swab mandiri dilakukan sebelum pukul 10.00 Wita. Hasil swab sudah dapat diketahui pada pukul 13.00 Wita.

“Artinya di sini penegakan diagnosis dan status pasien lebih cepat, tepat dan akurat setelah adanya tambahan mesin PCR,” ujarnya.  

Kondisi ini pun juga memengaruhi kecepatan dan ketepatan penanganan pasien itu sendiri.

“Jadi pasien tidak perlu berlama-lama menunggu untuk mengetahui hasil PCR tersebut, apakah pasien tersebut positif Covid maupun negatif Covid,” tandasnya. 

TABANAN – Untuk mempercepat proses diagnosis warga yang terduga terpapar virus Covid-19, BRSU Tabanan sebagai salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan RI untuk merawat pasien Covid-19 kembali dibantu mesin polymerase chain reaction (PCR).

Bantuan mesin berteknologi reaksi rantai polymerase diberikan oleh Pemprov Bali. Mesin PCR tersebut saat beroperasi akan mampu melakukan running 96 swab sampel setiap satu kali putaran.

Dengan adanya tambahan mesin PCR alat ini, total BRSU Tabanan memiliki mesin PCR sebanyak dua unit. Satu alat PCR dulunya yang dimiliki BRSU Tabanan kapasitas hanya mampu menguji 30 sampel.

Direktur BRSU Tabanan dr. Nyoman Susila mengatakan, mesin PCR bantuan Provinsi Bali diterima, pekan lalu dan mulai beroperasi Senin (2/11) lalu.

Adanya tambahan mesin PCR ini akan mempercepat proses pengujian sampel di Lab PCR BRSU Tabanan.

“Satu kali running membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. Sehingga dalam satu shift, sampel yang dapat diperiksa dua kali running.

Jadi sampel yang dapat diselesaikan dalam satu shift sebanyak 252 sampel untuk dua mesin PCR,” ungkap dr. Susila kemarin.

Dokter Susila menambahkan, bantuan mesin PCR diberikan setelah pihaknya mengusulkan. Mengingat sebelumnya kapasitas PCR di BRSU Tabanan masih rendah.

Penambahan mesin PCR BRSU Tabanan akan lebih mampu melayani uji swab mandiri dalam jumlah yang lebih banyak.

Kendati uji swab mandiri sudah pihaknya lakukan sejak 15 Oktober 2020 lalu. Setiap pasien yang melakukan uji swab mandiri harus membayar Rp 889.000 per/orang.

Untuk pengambilan sampel swab mandiri dilakukan sebelum pukul 10.00 Wita. Hasil swab sudah dapat diketahui pada pukul 13.00 Wita.

“Artinya di sini penegakan diagnosis dan status pasien lebih cepat, tepat dan akurat setelah adanya tambahan mesin PCR,” ujarnya.  

Kondisi ini pun juga memengaruhi kecepatan dan ketepatan penanganan pasien itu sendiri.

“Jadi pasien tidak perlu berlama-lama menunggu untuk mengetahui hasil PCR tersebut, apakah pasien tersebut positif Covid maupun negatif Covid,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/