29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:07 AM WIB

Tercemar Limbah Hotel, Buleleng Genjot Normalisasi Sungai Kalibukbuk

LOVINA – Pemerintah Buleleng akhirnya mengambil langkah cepat untuk menangani sungai Kalibukbuk yang berada kawasan Pantai Lovina yang sudah tercemar limbah dengan segera melakukan normalisasi saluran sungai.

Sebelumnya pemerintah Buleleng juga sudah mengerahkan tiga truk tangki untuk menyedot limbah yang bercampur air.

Langkah ini untuk mengurangi genangan air dan bau dari limbah restaurant dan hotel yang dibuang sembarang oleh pengusaha akomodasi pariwisata.

Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara yang turun bersama beberapa instansi melakukan gotong royong disaluran tukad Kalibukbuk

yang tercemar limbah menjelaskan setelah dilakukan penyedotan terhadap air limbah yang menggenangi sungai beberapa waktu lalu.

Selanjutnya pihaknya akan melakukan normalisasi secara permanen terhadap aliran Tukad Kalibubuk. Normalisasi dilakukan untuk mengatasi genangan air limbah yang disebabkan oleh penyempitan aliran sungai menuju laut.

Kemudian juga dilakukan pengerukan sedimentasi material lumpur yang bercampur pasir yang menghambat jalannya air.  

“Terkait dengan anggaran normalisasi. Kami saat ini masih menyusun analisa RAB. Nantinya normalisasi akan dikerjakan melalui dinas PUPR,” ungkap Gede Dody.

Sementara itu, Perbekel Desa Kalibubuk I Ketut Suka mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan dan penjajagan terkait dengan sumber air limbah yang menggenangi Tukad Kalibubuk.

Dia mengaku beberapa pemilik hotel dan restaurant memang membuang limbahnya ke sungai. “Sayangnya kami tidak ada kewenangan untuk melakukan tindakan apabila terjadi pelanggaran,” ungkapnya

Ketut Suka meminta kejelasan dari dinas terkait untuk melakukan pendataan ulang terhadap para pengusaha yang membuang limbah di sungai tersebut.

Karena sebelum membangun usaha telah dilakukan amdal. Apabila melenceng dari amdal tersebut maka harus dilakukan langkah yang tepat.

“Kami berharap pemerintah bertindak tegas bagi pengusaha akomodasi pariwisata yang membuang limbah sembarangan. Jika tidak setiap tahun akan terjadi seperti ini,” tandasnya.

LOVINA – Pemerintah Buleleng akhirnya mengambil langkah cepat untuk menangani sungai Kalibukbuk yang berada kawasan Pantai Lovina yang sudah tercemar limbah dengan segera melakukan normalisasi saluran sungai.

Sebelumnya pemerintah Buleleng juga sudah mengerahkan tiga truk tangki untuk menyedot limbah yang bercampur air.

Langkah ini untuk mengurangi genangan air dan bau dari limbah restaurant dan hotel yang dibuang sembarang oleh pengusaha akomodasi pariwisata.

Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara yang turun bersama beberapa instansi melakukan gotong royong disaluran tukad Kalibukbuk

yang tercemar limbah menjelaskan setelah dilakukan penyedotan terhadap air limbah yang menggenangi sungai beberapa waktu lalu.

Selanjutnya pihaknya akan melakukan normalisasi secara permanen terhadap aliran Tukad Kalibubuk. Normalisasi dilakukan untuk mengatasi genangan air limbah yang disebabkan oleh penyempitan aliran sungai menuju laut.

Kemudian juga dilakukan pengerukan sedimentasi material lumpur yang bercampur pasir yang menghambat jalannya air.  

“Terkait dengan anggaran normalisasi. Kami saat ini masih menyusun analisa RAB. Nantinya normalisasi akan dikerjakan melalui dinas PUPR,” ungkap Gede Dody.

Sementara itu, Perbekel Desa Kalibubuk I Ketut Suka mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan dan penjajagan terkait dengan sumber air limbah yang menggenangi Tukad Kalibubuk.

Dia mengaku beberapa pemilik hotel dan restaurant memang membuang limbahnya ke sungai. “Sayangnya kami tidak ada kewenangan untuk melakukan tindakan apabila terjadi pelanggaran,” ungkapnya

Ketut Suka meminta kejelasan dari dinas terkait untuk melakukan pendataan ulang terhadap para pengusaha yang membuang limbah di sungai tersebut.

Karena sebelum membangun usaha telah dilakukan amdal. Apabila melenceng dari amdal tersebut maka harus dilakukan langkah yang tepat.

“Kami berharap pemerintah bertindak tegas bagi pengusaha akomodasi pariwisata yang membuang limbah sembarangan. Jika tidak setiap tahun akan terjadi seperti ini,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/