26.6 C
Jakarta
21 November 2024, 3:38 AM WIB

Picu Banjir Berhari-hari, Alat Berat Sapu Sampah Jembatan Pemaron

SINGARAJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng akhirnya mengerahkan alat berat untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran Tukad Pemaron.

BPBD memilih mengerahkan alat berat, setelah upaya membersihkan sampah secara manual tak kunjung membuahkan hasil.

Sejak banjir melanda Kota Singaraja pada Jumat (26/1) pekan lalu, Tukad Pemaron memang paling terdampak. Tiga rumpun bambu, menyumbat aliran sungai.

Rumpun bambu ikut terbawa aliran air bah, setelah bantaran sungai tergerus erosi. Alhasil saat menuju hilir, rumpun bambu itu tertahan di Jembatan Pemaron.

Rumpun-rumpun itu kemudian menyumbat aliran air dan ikut menyumbat sampah. Dampaknya pun fatal. Wilayah Desa Pemaron, utamanya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, terkena banjir.

Kantor BPBD Buleleng pun tak luput dari banjir. Minggu (4/1) pagi BPBD Buleleng akhirnya mengerahkan satu unit ekskavator untuk membersihkan sampah.

“Seminggu ini kami coba secara manual, pakai tenaga manusia. Ternyata tidak berhasil. Akhirnya kami pakai alat berat. Itu satu-satunya cara biar cepat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur.

Begitu alat berat dikerahkan, proses pembersihan pun berjalan dengan lancar. Tumpukan sampah dan sisa potongan bambu yang bertumpuk di sisi timur sungai, mulai dibersihkan.

Setelah bekerja sehari penuh, tumpukan sampah berkurang secara drastis. “Kami upayakan besok (hari ini, Red) selesai. Normalisasi aliran air disini mendesak.

Kalau terus dibiarkan menumpuk, ya akan banjir terus. Kapan hari itu airnya sudah sempat meluap. Syukur tidak sampai banjir,” imbuh Subur. 

SINGARAJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng akhirnya mengerahkan alat berat untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran Tukad Pemaron.

BPBD memilih mengerahkan alat berat, setelah upaya membersihkan sampah secara manual tak kunjung membuahkan hasil.

Sejak banjir melanda Kota Singaraja pada Jumat (26/1) pekan lalu, Tukad Pemaron memang paling terdampak. Tiga rumpun bambu, menyumbat aliran sungai.

Rumpun bambu ikut terbawa aliran air bah, setelah bantaran sungai tergerus erosi. Alhasil saat menuju hilir, rumpun bambu itu tertahan di Jembatan Pemaron.

Rumpun-rumpun itu kemudian menyumbat aliran air dan ikut menyumbat sampah. Dampaknya pun fatal. Wilayah Desa Pemaron, utamanya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, terkena banjir.

Kantor BPBD Buleleng pun tak luput dari banjir. Minggu (4/1) pagi BPBD Buleleng akhirnya mengerahkan satu unit ekskavator untuk membersihkan sampah.

“Seminggu ini kami coba secara manual, pakai tenaga manusia. Ternyata tidak berhasil. Akhirnya kami pakai alat berat. Itu satu-satunya cara biar cepat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur.

Begitu alat berat dikerahkan, proses pembersihan pun berjalan dengan lancar. Tumpukan sampah dan sisa potongan bambu yang bertumpuk di sisi timur sungai, mulai dibersihkan.

Setelah bekerja sehari penuh, tumpukan sampah berkurang secara drastis. “Kami upayakan besok (hari ini, Red) selesai. Normalisasi aliran air disini mendesak.

Kalau terus dibiarkan menumpuk, ya akan banjir terus. Kapan hari itu airnya sudah sempat meluap. Syukur tidak sampai banjir,” imbuh Subur. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/