SINGARAJA – Dinas Sosial Buleleng menargetkan program Universal Health Coverage (UHC) tuntas pada tahun 2020 mendatang.
Kini jumlah peserta program itu, disebut sudah mencakup 97 persen masyarakat Buleleng. Baik itu yang menjadi peserta mandiri, maupun penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat dan daerah.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Gede Sandhiyasa mengatakan, terhitung sejak 5 Mei lalu, jumlah peserta UHC sudah mencapai 97 persen.
Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen berupaya meningkatkan jumlah kepesertaan. Hanya saja sisa kuota untuk penerima bantuan sangat terbatas.
Sebenarnya kuota penerima bantuan iuran, sebanyak 316ribu peserta. Data terakhir, sisa kuota hanya tinggal 11.668 kartu lagi.
“Apabila ada warganya yang belum masuk program ini, pemerintah desa dapat mengusulkannya pada kami,” kata Sandhiyasa.
Menurutnya, Dinsos Buleleng kini tengah menyisir kembali kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah terbit.
Sebab informasi dari tingkat desa dan kelurahan, ada puluhan kartu yang tak terdistribusi. Penyebabnya, calon penerima sudah meninggal, pindah domisili, dan ada yang tak ditemukan lagi.
Terhadap kartu-kartu tersebut, Sandhiyasa telah meminta agar kartu-kartu itu dikembalikan ke Dinsos Buleleng dengan berita acara.
“Nanti kan kami ganti dengan masyarakat yang belum punya jaminan kesehatan. Kami upayakan nanti bisa sistem cut-off. Artinya begitu didaftarkan bisa langsung digunakan. Tidak perlu tunggu sampai 14 hari lagi,” katanya.
Lebih lanjut Sandhiyasa mengatakan, hingga kini masih ada desa yang belum mengembalikan kartu yang belum terdistribusikan.
Padahal, batas waktu penyerahan sudah lewat dua pekan lalu. Ia berjanji akan mengingatkan aparat desa, agar segera mengembalikan kartu tersebut usai lebaran Idul Fitri nanti.