NEGARA – Pemadaman listrik atau blackout yang terjadi Rabu siang (5/9) membuat pelayanan publik di Jembrana “lumpuh” total.
Sejumlah aktivitas pun juga sempat terganggu.
Mengantisipasi terjadinya blacout, sejumlah perkantoran terpaksa menggunakan genset.
Namun yang tidak memiliki genset terpaksa tetap melanjutkan kegiatan dengan kondisi gelap gulita.
Seperti yang terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Negara.
Akibat pemadaman, menyebabkan sidang ditunda beberapa saat.
Kemudian majelis hakim memutuskan untuk tetap melanjutkan sidang meski dalam situasi gelap karena hanya tinggal dua perkara.
Pencahayaan hanya dari pintu ruang sidang utama yang dibuka.
Selain sidang PN Negara yang terganggu, blackout juga mengganggu jalannya rapat paripurna DPRD Jembrana.
Sidang yang semestinya dimulai pukul 13.00 wita, mundur hingga sekitar pukul 14.00 wita.
Rapat paripurna dengan agenda pandangan fraksi atas pengajuan dua ranperda oleh Bupati Jembrana tersebut, menggunakan genset untuk penerangan dan pengeras suara.
Rapat paripurna menggunakan dua lampu.
Meja jajaran pimpinan rapat, yakni bupati, ketua dewan dan dua wakil ketua dewan menggunakan lampu kecil.
Sedangkan podium untuk membaca pandangan fraksi menggunakan lampu belajar lebih besar.
Namun karena sore kemarin mendung, pencahayaan dari dua lampu itu masih belum terlalu terang. Suasana rapat paripurna menjadi temaram.
Pun pelayanan publik di Dinas Kependudukan Jembrana, warga yang sudah antre ingin melakukan perekaman dan pembuatan administrasi terganggu terpaksa pulang.
Dinas Kependudukan terpaksa meminta warga untuk datang lagi hari ini, karena waktu pemadaman tidak ada kepastian.
“Semua pelayanan Disdukcapil itu terganggu terutama pencetakan yang berkaitan dengan perangkat elektronik kita seperti computer,” kata Nengah Sukadana, Kasi Siak Dinas Kependudukan Jembrana.