TABANAN-Pihak Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan harus putar otak.
Pasalnya, dana sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) yang semestinya untuk pembelian obat-obatan medis sebesar Rp 13 miliar tahun 2018, justru dipakai untuk menutupi defisit anggaran Pemkab Tabanan.
Terkait hal itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja dikonfirmasi, Senin (3/9) mengatakan salah satu cara untuk menutupi defisit anggaran Pemkab Tabanan sebesar Rp 31 miliar selain dengan menggunakan SILPA dana BRSUD Tabanan sebesar Rp 13 miliar, juga anggaran BKK dari Provinsi sebesar Rp 10 Miliar.
Sisa anggaran defisit sebesar Rp 8 miliar dapat tertutupi nantinya menunggu anggaran BKK Badung dan BKK Denpasar.
“Defisit anggaran pemerintah Tabanan tidak memangkas anggaran di kegiatan dan program pemerintah daerah.
Meskipun defisit tidak berpengaruh terhadap program kerja pemerintah Tabanan,” pungkasnya.