28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:08 AM WIB

Pusing dan Mual-mual, Empat Napi Lapastik Bangli Diboyong ke RS

RadarBali.com – Empat orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli mendadak merasa pusing dan mual.

Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bangli Selasa malam (3/10). Setelah dilakukan perawatan, tak lama kemudian, empat napi yang diduga mengalami keracunan makanan itu kembali lagi menjalani penahanan di Lapas.

Empat napi yang sempat menjalani perawatan di RS Bangli, yakni Purwanto, 40; Siswanto, 25; Putu Gede Mertaysa, 27; dan Yuda Prawira, 29.

Keempat napi ini secara bergantian diantarkan dan dirawat di RS Bangli. Walau sudah sembuh, empat napi ini tetap diminta rawat jalan.

Kepala Lapastik Bangli Arif Rahman menyatakan, empat napi yang sakit sudah bisa beraktivitas seperti biasa di dalam Lapas. Pihaknya memastikan napi tidak keracunan makanan di Lapas.

“Makan untuk napi sama, kalau keracunan, tentu semua keracunan. Bisa jadi termasuk kejadian luar biasa. Buktinya napi yang lain sehat-sehat saja,” ujar Arif Rahman, kemarin.

Mengenai makanan untuk napi, tidak ada masalah. Selain itu menunya makan setiap hari terus berganti. Untuk menu, ada 10 kali putaran.

Jadi pada hari ke-sepuluh, napi akan mendapat menu pertama lagi. Dikatakan Arif Rahman, memang ada napi yang mengeluh pusing dan muntah-muntah.

Tapi, karena tidak ada petugas medis di Lapastik Bangli, pihaknya merujuk ke RS Bangli. “Tensi mereka menurun, akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

Sebetulnya hanya tiga napi yang mengalami muntah dan diare, satu lagi Yuda Prawira memang sakit dari beberapa hari. Jadi sekalian kami periksakan,” jelasnya.

Dijelaskan Arif, setiap hari, seluruh napi mengikuti kegiatan pembinaan berupa kegiatan olahraga, lalu makan dan istirahat.

Namun ketika jadwal makan sore, tiga napi mengeluh sakit. Kemudian petugas yang mengantarkan ke rumah sakit didampingi petugas medis dengan dua pengawalan.

Diakui pula bahwa tim dari Dinas Kesehatan Bangli sudah turun ke Lapastik untuk memastikan kondisi, hanya saja tidak ada sampel yang diambil oleh petugas.

“Tidak ada (sampel, red) yang diambil, tim yang terdiri dari tiga orang hanya mengecek kondisi di sini saja,” ungkapnya. Pihaknya juga memastikan kondisi napi dalam keadaan baik.

Wakil Direktur Pelayanan RS Bangli, Ketut  Darmada menyatakan, kedatangan para napi secara bergelombang.

Pertama, pada Selasa malam, pukul 19.20 napi atas nama Yuda Prawira dan Martayasa  datang. Kemudian disusul pukul 20.30 napi atas nama Purwanto dan Siswanto tiba di RS Bangli.

“Mereka datang dengan keluhan pusing, muntah-muntah dan ada yang diare,” ujar Darmada. Menurut Darmada, berdasar diagnosis medis, empat napi itu menderita gastroenteritis.

Penyakit itu berarti para napi yang sakit mengalami infeksi pada usus atau perut yang disebabkan beberapa virus dan bakteri.

“Karena kondisi sudah mulai membaik napi yang dikawal petugas tersebut sudah diperbolehkan pulang,” tukasnya.

RadarBali.com – Empat orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapastik) Bangli mendadak merasa pusing dan mual.

Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bangli Selasa malam (3/10). Setelah dilakukan perawatan, tak lama kemudian, empat napi yang diduga mengalami keracunan makanan itu kembali lagi menjalani penahanan di Lapas.

Empat napi yang sempat menjalani perawatan di RS Bangli, yakni Purwanto, 40; Siswanto, 25; Putu Gede Mertaysa, 27; dan Yuda Prawira, 29.

Keempat napi ini secara bergantian diantarkan dan dirawat di RS Bangli. Walau sudah sembuh, empat napi ini tetap diminta rawat jalan.

Kepala Lapastik Bangli Arif Rahman menyatakan, empat napi yang sakit sudah bisa beraktivitas seperti biasa di dalam Lapas. Pihaknya memastikan napi tidak keracunan makanan di Lapas.

“Makan untuk napi sama, kalau keracunan, tentu semua keracunan. Bisa jadi termasuk kejadian luar biasa. Buktinya napi yang lain sehat-sehat saja,” ujar Arif Rahman, kemarin.

Mengenai makanan untuk napi, tidak ada masalah. Selain itu menunya makan setiap hari terus berganti. Untuk menu, ada 10 kali putaran.

Jadi pada hari ke-sepuluh, napi akan mendapat menu pertama lagi. Dikatakan Arif Rahman, memang ada napi yang mengeluh pusing dan muntah-muntah.

Tapi, karena tidak ada petugas medis di Lapastik Bangli, pihaknya merujuk ke RS Bangli. “Tensi mereka menurun, akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

Sebetulnya hanya tiga napi yang mengalami muntah dan diare, satu lagi Yuda Prawira memang sakit dari beberapa hari. Jadi sekalian kami periksakan,” jelasnya.

Dijelaskan Arif, setiap hari, seluruh napi mengikuti kegiatan pembinaan berupa kegiatan olahraga, lalu makan dan istirahat.

Namun ketika jadwal makan sore, tiga napi mengeluh sakit. Kemudian petugas yang mengantarkan ke rumah sakit didampingi petugas medis dengan dua pengawalan.

Diakui pula bahwa tim dari Dinas Kesehatan Bangli sudah turun ke Lapastik untuk memastikan kondisi, hanya saja tidak ada sampel yang diambil oleh petugas.

“Tidak ada (sampel, red) yang diambil, tim yang terdiri dari tiga orang hanya mengecek kondisi di sini saja,” ungkapnya. Pihaknya juga memastikan kondisi napi dalam keadaan baik.

Wakil Direktur Pelayanan RS Bangli, Ketut  Darmada menyatakan, kedatangan para napi secara bergelombang.

Pertama, pada Selasa malam, pukul 19.20 napi atas nama Yuda Prawira dan Martayasa  datang. Kemudian disusul pukul 20.30 napi atas nama Purwanto dan Siswanto tiba di RS Bangli.

“Mereka datang dengan keluhan pusing, muntah-muntah dan ada yang diare,” ujar Darmada. Menurut Darmada, berdasar diagnosis medis, empat napi itu menderita gastroenteritis.

Penyakit itu berarti para napi yang sakit mengalami infeksi pada usus atau perut yang disebabkan beberapa virus dan bakteri.

“Karena kondisi sudah mulai membaik napi yang dikawal petugas tersebut sudah diperbolehkan pulang,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/