RadarBali.com – Penentuan dusun yang masuk zona merah atau berbahaya di bawah radius 6 Km dan perluasan 7,5 km dilakukan BNPB dan para perbekel 15 desa.
Caranya dengan melakukan verifikasi sekaligus bisa melihat di peta satelit yang bisa di perbesar sehingga mudah mengenali desa yang ada.
Hasil dari diskusi tersebut ditemukan dusun mana saja di 15 desa yang masih mengungsi karena berada di zona bahaya dan mana yang sudah bisa pulang.
Hanya saja hasil tersebut belum final karena masih akan dilaporkan ke Dansatgas Bencana yang juga Dandim Karangasem Letkol Inf Sjafirial Agustus.
Nanti diharapkan ada semacam surat dusun mana yang masih mengungsi. Surat tersebut bisa ditembuskan ke masing-masing perbekel.
Berdasar sementara, dusun yang masuk zona bahaya di bawah radius 6 Km di antaranya Desa Sebudi. Ada 10 dusun di Desa Sebudi yang masuk zona bahaya.
Ke sepuluh dusun tersebut adalah Dusun Lebih, Pura, Yeha, Telungbuana, Badeg Dukuh, Badeg Tengah, Badeg Kelodan, Sebudi, dan Dusun Sogra.
Selain itu ada juga Desa Duda Utara, masuk satu dusun yakni Tukad Sabuh yang masuk zona bahaya.
Hal ini dibenarkan Perbekel Duda Utara Wayan Darmadi. “Kalau Duda Utara ada satu dusun, Tukad Sabuh, itupun hanya pada bagian atas saja,” ujarnya.
Untuk Desa Amerta Bhuana ada dua desa yakni Dusun Sukeluwih dan Tegeh. Untuk Desa Jungutan ada empat dusun yakni Dusun Yeh Kori, Kubu Pangi, Untalan dan Galih.
Hanya saja dusun tersebut memang tidak masuk sepenuhnya. Ada yang hanya separuhnya.
