26.6 C
Jakarta
21 November 2024, 4:15 AM WIB

Datang dari Zona Merah, Ratusan Santri Jalani Rapid Test di Gilimanuk

NEGARA – Pengawasan pintu masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk diperketat dengan rapid test terhadap orang yang berasal dari zona merah.

Seperti yang dilakukan terhadap 200 lebih santri asal Bali yang pulang dari pondok pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu kemarin (5/4).

Dari hasil rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, hingga berita ini diturunkan seluruh santri yang sudah rapid test negatif corona.

Rapid test terhadap orang yang masuk Bali tersebut diberlakukan sejak kemarin, terutama orang yang berasal dari zona merah.

Usai rapid test, santri asal Bali dirumahkan sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Protap pemeriksaan tidak hanya pemeriksaan suhu tubuh.

Tetapi, juga rapid test bagi semua penumpang yang datang dari zona merah,” kata Juru bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, sesuai instruksi dari Satgas Provinsi Bali, rapid test diberlakukan kepada semua penumpang dari daerah zona merah Covid-19, termasuk santri asal Bali yang pulang kampung melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Sekitar 200 orang santri berasal dari sejumlah daerah di Bali, karena dipulangkan dari pondok pesantren di Jawa Timur.

Mengenai stok rapid test satgas penanggulangan Covid-19 Jembrana, hingga kemarin masih ada 150 buah rapid test. Sehingga, masih kekurangan rapid test.

Rencana, hari ini akan dibantu rapid alat test lagi dari provinsi Bali sebanyak 500 buah rapid test. Apabila ada hasil positif dari rapid test akan segera dirujuk ke RS rujukan terdekat untuk diambil sampel swab.

Sedangkan yang negatif diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing. Sebelum pulang ke Bali,

ratusan santri yang berasal dari Jembrana, Buleleng, Tabanan dan Denpasar itu sudah menjalani isolasi mandi selama 14 hari di pondok pesantren Darusalam Blokagung, Banyuwangi.

Disamping itu, mereka sudah mengantongi surat yang menyatakan bahwa mereka sehat dan surat jalan. ”Karena protap di pintu masuk Bali harus mengikuti rapid test, ratusan santri ini mengikuti,” kata Muhammad Arif, ketua rombongan Pondok Pesantren Darusalam Blokagung, Banyuwangi.

Santri pulang serentak ke rumah masing-masing karena kebijakan pemerintah untuk berada di rumah selama penanggulangan Covid-19.

Dengan adanya rapid test terhadap santri di pintu masuk Bali, untuk mematikan lagi para santri ini sehat. Kami juga sangat bersyukur di sini ada rapid test bagi mereka,” ungkapnya. 

NEGARA – Pengawasan pintu masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk diperketat dengan rapid test terhadap orang yang berasal dari zona merah.

Seperti yang dilakukan terhadap 200 lebih santri asal Bali yang pulang dari pondok pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu kemarin (5/4).

Dari hasil rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, hingga berita ini diturunkan seluruh santri yang sudah rapid test negatif corona.

Rapid test terhadap orang yang masuk Bali tersebut diberlakukan sejak kemarin, terutama orang yang berasal dari zona merah.

Usai rapid test, santri asal Bali dirumahkan sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Protap pemeriksaan tidak hanya pemeriksaan suhu tubuh.

Tetapi, juga rapid test bagi semua penumpang yang datang dari zona merah,” kata Juru bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, sesuai instruksi dari Satgas Provinsi Bali, rapid test diberlakukan kepada semua penumpang dari daerah zona merah Covid-19, termasuk santri asal Bali yang pulang kampung melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Sekitar 200 orang santri berasal dari sejumlah daerah di Bali, karena dipulangkan dari pondok pesantren di Jawa Timur.

Mengenai stok rapid test satgas penanggulangan Covid-19 Jembrana, hingga kemarin masih ada 150 buah rapid test. Sehingga, masih kekurangan rapid test.

Rencana, hari ini akan dibantu rapid alat test lagi dari provinsi Bali sebanyak 500 buah rapid test. Apabila ada hasil positif dari rapid test akan segera dirujuk ke RS rujukan terdekat untuk diambil sampel swab.

Sedangkan yang negatif diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing. Sebelum pulang ke Bali,

ratusan santri yang berasal dari Jembrana, Buleleng, Tabanan dan Denpasar itu sudah menjalani isolasi mandi selama 14 hari di pondok pesantren Darusalam Blokagung, Banyuwangi.

Disamping itu, mereka sudah mengantongi surat yang menyatakan bahwa mereka sehat dan surat jalan. ”Karena protap di pintu masuk Bali harus mengikuti rapid test, ratusan santri ini mengikuti,” kata Muhammad Arif, ketua rombongan Pondok Pesantren Darusalam Blokagung, Banyuwangi.

Santri pulang serentak ke rumah masing-masing karena kebijakan pemerintah untuk berada di rumah selama penanggulangan Covid-19.

Dengan adanya rapid test terhadap santri di pintu masuk Bali, untuk mematikan lagi para santri ini sehat. Kami juga sangat bersyukur di sini ada rapid test bagi mereka,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/