27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:46 AM WIB

Telusuri Varian Baru Covid-19 di Bali, Kemenkes Obok-obok Sukawati

GIANYAR – Gubernur Bali Wayan Koster dua hari lalu mengumumkan ada varian baru Covid-19 masuk ke Bali.

Untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut, Dinas Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan turun ke Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Kepala Bidang Penyuluhan Penanggulangan Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Gianyar AA Anom Sukamawa membenarkan adanya penelusuran oleh Kementerian Kesehatan tersebut.

“Sedang dalam penyelidikan oleh petugas dari Kemenkes,” tegas Anom Sukamawa. Menurutnya, penyelidikan tersebut telah berlangsung sejak Senin lalu (3/3) di salah satu wilayah di Kecamatan Sukawati.

Namun, pihaknya tidak bisa merinci dimana dan seperti apa penelusuran dari petugas Kementerian di wilayah Kecamatan Sukawati.

“Ampura (maaf, red) tidak bisa dipublikasi, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” terangnya.

Namun, pihaknya memastikan pemerintah sudah hadir di tengah wilayah demi kesehatan masyarakat.

“Yang jelas tim Kesehatan sudah bergerak untuk antisipasi agar tidak terjadi penyebaran yang masif,” jelasnya.

Mengenai sasaran di wilayah yang berada di Kecamatan Sukawati, Anom Sukamawa menyatakan jika ada kontak erat dari pasien varian baru.

“Diduga ada kontak erat disana. Kami sudah ambil sampel darahnya kemarin di Puskesmas,” jelasnya.

Untuk mencegah penyebaran di masyarakat, pihaknya mengimbau masyarakat tidak lupa atau tidak mengabaikan protokol kesehatan. “Tingkatkan kewaspadaan dan prokesnya,” pintanya.

Prokes dimaksud, berupa gerakan 3M yang sering didengungkan. Diantaranya mengenakan masker; menjaga jarak antar sesama dan mencuri tangan secara rutin.

Di bagian lain, berbagai upaya sudah dilakukan oleh aparat guna mencegah meluasnya Covid-19. Di antaranya melakukan penyekatan terhadap pemudik.

Seperti yang dilakukan Polres Gianyar saat Operasi Ketupat Agung 2021 yang digelar 12 hari mulai 6-17 Mei.

Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana, menyatakan saat operasi Ketupat Agung 2021, melarang masyarakat mudik ke kampung halaman.

“Masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik agar  terhindar dari penyebaran   Covid-19, setelah datang di daerahnya masing- masing dan dari daerah yang berlainan,” ujar AKBP Dewa Adnyana.

Kepolisian berharap kepada seluruh personilnya agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Mudik Lebaran tahun 2021 dilarang.

Apabila tetap melaksanakan mudik lebaran akan diberi sanksi berupa memutar kembali kendaraan pada saat sampai di pos penyekatan.

“Mohon masyarakat mengerti dan memahami larangan mudik bukan berarti mengekang umat muslim yang lagi merayakan momen ldul Fitri yang datangnya

satu tahun sekali, akan tetapi demi upaya dan jaga jaga  untuk melindungi masyarakat dari tertularnya rantai Covid -19,” pungkasnya.

Kepolisian melalui Unit Dikyasa juga menyerukan imbauan tidak mudik lewat sarana radio. Seperti yang dilakukan Unit Dikyasa Polres Gianyar, Rabu (5/5). Untuk silaturahmi, cukup menggunakan video call saja. 

GIANYAR – Gubernur Bali Wayan Koster dua hari lalu mengumumkan ada varian baru Covid-19 masuk ke Bali.

Untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut, Dinas Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan turun ke Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Kepala Bidang Penyuluhan Penanggulangan Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Gianyar AA Anom Sukamawa membenarkan adanya penelusuran oleh Kementerian Kesehatan tersebut.

“Sedang dalam penyelidikan oleh petugas dari Kemenkes,” tegas Anom Sukamawa. Menurutnya, penyelidikan tersebut telah berlangsung sejak Senin lalu (3/3) di salah satu wilayah di Kecamatan Sukawati.

Namun, pihaknya tidak bisa merinci dimana dan seperti apa penelusuran dari petugas Kementerian di wilayah Kecamatan Sukawati.

“Ampura (maaf, red) tidak bisa dipublikasi, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” terangnya.

Namun, pihaknya memastikan pemerintah sudah hadir di tengah wilayah demi kesehatan masyarakat.

“Yang jelas tim Kesehatan sudah bergerak untuk antisipasi agar tidak terjadi penyebaran yang masif,” jelasnya.

Mengenai sasaran di wilayah yang berada di Kecamatan Sukawati, Anom Sukamawa menyatakan jika ada kontak erat dari pasien varian baru.

“Diduga ada kontak erat disana. Kami sudah ambil sampel darahnya kemarin di Puskesmas,” jelasnya.

Untuk mencegah penyebaran di masyarakat, pihaknya mengimbau masyarakat tidak lupa atau tidak mengabaikan protokol kesehatan. “Tingkatkan kewaspadaan dan prokesnya,” pintanya.

Prokes dimaksud, berupa gerakan 3M yang sering didengungkan. Diantaranya mengenakan masker; menjaga jarak antar sesama dan mencuri tangan secara rutin.

Di bagian lain, berbagai upaya sudah dilakukan oleh aparat guna mencegah meluasnya Covid-19. Di antaranya melakukan penyekatan terhadap pemudik.

Seperti yang dilakukan Polres Gianyar saat Operasi Ketupat Agung 2021 yang digelar 12 hari mulai 6-17 Mei.

Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana, menyatakan saat operasi Ketupat Agung 2021, melarang masyarakat mudik ke kampung halaman.

“Masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik agar  terhindar dari penyebaran   Covid-19, setelah datang di daerahnya masing- masing dan dari daerah yang berlainan,” ujar AKBP Dewa Adnyana.

Kepolisian berharap kepada seluruh personilnya agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Mudik Lebaran tahun 2021 dilarang.

Apabila tetap melaksanakan mudik lebaran akan diberi sanksi berupa memutar kembali kendaraan pada saat sampai di pos penyekatan.

“Mohon masyarakat mengerti dan memahami larangan mudik bukan berarti mengekang umat muslim yang lagi merayakan momen ldul Fitri yang datangnya

satu tahun sekali, akan tetapi demi upaya dan jaga jaga  untuk melindungi masyarakat dari tertularnya rantai Covid -19,” pungkasnya.

Kepolisian melalui Unit Dikyasa juga menyerukan imbauan tidak mudik lewat sarana radio. Seperti yang dilakukan Unit Dikyasa Polres Gianyar, Rabu (5/5). Untuk silaturahmi, cukup menggunakan video call saja. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/