28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:13 AM WIB

Kebakaran Meluas, 20 Ha Hutan di Lereng Gunung Agung Ludes Terbakar

AMLAPURA – Kebakaran yang terjadi di Gunung Agung, Karangasem, makin meluas. Pantauan petugas, luas lahan hutan yang terbakar saat ini sekitar 20 hektare lebih.

Lahan yang terbakar berada di lereng timur dan utara Gunung Agung. Utamanya di Desa Ban, Kubu, Karangasem.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ide Ketut Arimbawa, update kebakaran ini juga sudah dilaporkan ke kepala UPTD  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur di Kintamani. 

“Kebakaran hutan ini sudah memasuki hari ke 10,” ujar Ide Ketut Arimbawa. Menurutnya, pantauan terakhir, kebakaran juga terjadi di hutan lindung Dusun Belong, Desa Ban dan Dusun Pucang, Kubu.

Kebakaran ini makin sulit di deteksi karena terjadi di zona merah kawasan rawan bencana Gunung Agung pada radius 4 km.

Gunung Agung sendiri saat ini masih status level III. Artinya aktifitas Gunung Agung masih tinggi. Kebakaran terjadi di ketinggian 1200 sampai 2500 MDPL.

Jadi kebakaran mengarah ke atas mendekati kawasan puncak. Hanya saja 600 meter mendekati puncak memang tidak ada pohon yang tumbuh.

Pemantauan terus dilakukan tim gabungan mulai Selasa 27 Agustus lalu sampai 5 September lalu pukul 18.00 wita.

BPBD juga tengah melakukan kordinasi dengan Dinas Damkar Karangasem, Bhabinkamtibmas Ban, Babinsa Ds Ban, Perbekel Ds Ban, Kepala Dusun, Klian Adat dan Masyarakat sekitar Ban.

Salah satu yang diberikan kepada masyarakat adalah penyuluhan mengenai kebakaran hutan. Sebelumnya juga tengah dibuat sekat atau parit di atas Pura Madia Dusun Pucang Ban beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dilakukan bersama Kodim Karangasem dan Polres Karangasem. Bahkan pembuatan sekat ini di pimpin langsung Dandim Karangasem Letkol Inf Bima Santosa.

Jenis pohon yang terbakar seperti Cemara, Seming, Nangi dan semar belukar. Angin yang cukup kencang dan juga rumput dan semak belukar yan kering membuat api cepat merambat.

Kebakaran ini terjadi secara alami. Tidak ada factor kesengajaan. Pohon bergesekan sehingga menimbulkan percikan api.

Menjelang sore, kebakaran mulai mengecil. Bahkan di Dusun Pucang sudah tidak terlihat titik api sore menjelang malam.

“Untuk di Dusun Pucang api sore kemrin sudah mulai mengecil,” ujar Kapten  Ketut Sukrada, dari Kodim Karangasem yang mendapat laporan dari Babinsa Ban.

Namun demikian di puncak Gunung Agung masih terlihat asap mengepul.

 

AMLAPURA – Kebakaran yang terjadi di Gunung Agung, Karangasem, makin meluas. Pantauan petugas, luas lahan hutan yang terbakar saat ini sekitar 20 hektare lebih.

Lahan yang terbakar berada di lereng timur dan utara Gunung Agung. Utamanya di Desa Ban, Kubu, Karangasem.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ide Ketut Arimbawa, update kebakaran ini juga sudah dilaporkan ke kepala UPTD  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur di Kintamani. 

“Kebakaran hutan ini sudah memasuki hari ke 10,” ujar Ide Ketut Arimbawa. Menurutnya, pantauan terakhir, kebakaran juga terjadi di hutan lindung Dusun Belong, Desa Ban dan Dusun Pucang, Kubu.

Kebakaran ini makin sulit di deteksi karena terjadi di zona merah kawasan rawan bencana Gunung Agung pada radius 4 km.

Gunung Agung sendiri saat ini masih status level III. Artinya aktifitas Gunung Agung masih tinggi. Kebakaran terjadi di ketinggian 1200 sampai 2500 MDPL.

Jadi kebakaran mengarah ke atas mendekati kawasan puncak. Hanya saja 600 meter mendekati puncak memang tidak ada pohon yang tumbuh.

Pemantauan terus dilakukan tim gabungan mulai Selasa 27 Agustus lalu sampai 5 September lalu pukul 18.00 wita.

BPBD juga tengah melakukan kordinasi dengan Dinas Damkar Karangasem, Bhabinkamtibmas Ban, Babinsa Ds Ban, Perbekel Ds Ban, Kepala Dusun, Klian Adat dan Masyarakat sekitar Ban.

Salah satu yang diberikan kepada masyarakat adalah penyuluhan mengenai kebakaran hutan. Sebelumnya juga tengah dibuat sekat atau parit di atas Pura Madia Dusun Pucang Ban beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dilakukan bersama Kodim Karangasem dan Polres Karangasem. Bahkan pembuatan sekat ini di pimpin langsung Dandim Karangasem Letkol Inf Bima Santosa.

Jenis pohon yang terbakar seperti Cemara, Seming, Nangi dan semar belukar. Angin yang cukup kencang dan juga rumput dan semak belukar yan kering membuat api cepat merambat.

Kebakaran ini terjadi secara alami. Tidak ada factor kesengajaan. Pohon bergesekan sehingga menimbulkan percikan api.

Menjelang sore, kebakaran mulai mengecil. Bahkan di Dusun Pucang sudah tidak terlihat titik api sore menjelang malam.

“Untuk di Dusun Pucang api sore kemrin sudah mulai mengecil,” ujar Kapten  Ketut Sukrada, dari Kodim Karangasem yang mendapat laporan dari Babinsa Ban.

Namun demikian di puncak Gunung Agung masih terlihat asap mengepul.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/