RadarBali.com – Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, berdasar evaluasi data pemantauan hingga saat ini mengindikasikan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi.
Sehingga probabilitas untuk terjadi letusan masih lebih tinggi daripada probabilitas untuk tidak terjadi letusan.
Namun demikian, probabilitas letusan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada data pemantauan terkini.
Jika terjadi letusan, kemungkinan besar akan diawali dengan letusan kecil namun juga memungkinkan untuk diikuti oleh letusan yang lebih besar.
Besarnya letusan tidak bisa ditentukan dengan pasti. Tanggal dan waktu pasti letusan tidak dapat diprediksi.
“Namun demikian, PVMBG akan mengeluarkan peringatan sedini mungkin jika kondisi aktivitas Gunung Agung berubah dan/atau jika teramati kecenderungan yang lebih tinggi untuk terjadi letusan,” tegasnya.
Masyarakat maupun wisatawan yang berada di luar Zona Bahaya dapat melakukan aktivitas seperti biasa (Zona Bahaya saat ini yaitu di dalam radius 9 km dari Puncak dan perluasan sejauh 12 km dari Puncak Gunung Agung ke arah sektor Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya).
Masih aman untuk berwisata di Bali. Namun, masyarakat maupun wisatawan agar tidak memasuki Zona Bahaya.
PVMBG terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Pemerintah Daerah untuk memperkuat sistem peringatan dini letusan.