AMLAPURA – Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk kesekian kalinya datang ke Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem.
Kemarin Jonan datang secara khusus untuk mengecek sekaligus memastikan kondisi terakhir Gunung Agung jelang annual meeting IMF – World Bank di Nusa Dua Bali.
Hal ini harus dilakukan karena di Bali sedang ada evant besar yang melibatkan para petinggi keuangan dunia.
Menteri Jonan langsung mengadakan pertemuan di salah satu ruangan pos pengamatan Gunung Agung, Rendang.
“Ya, kita ingin memastikan perkembangan Gunung Agung ter update,” ujar Jonan kepada wartawan kemarin.
Berdasar laporan tim pemantau disebutkan kalau kondisi Gunung Agung memang belum stabil. Karena itu potensi untuk terjadi erupsi masih ada.
Hanya saja erupsi yang terjadi kemungkinan erupsi kecil. “Kalau erupsi kecil dengan kondisi saat ini sangat mungkin terjadi,” paparnya.
Hanya saja untuk erupsi besar menurut Jonan kecil kemungkinan bisa terjadi. Ini melihat perkembangan dari aktifitas Gunung Agung saat ini.
Hanya saja kemarin diakui belum ada tanda tanda signifikan untuk terjadi erupsi. Hanya saja untuk potensi untuk erupsi kecil tetap ada.
“Jadi, untuk satu pekan kedepan kemungkinan terjadi erupsi masih kecil,” tambahnya. Kemungkinan terburuk terjadi erupsi misalnya paling parah hanya akan menggangu penerbangan terutama Bandara Ngurah Rai Bali.
Ini pun bisa terjadi jika erupsi besar dan abunya mengarah ke selatan dan barat daya. Karena itu, klaim dia, tidak akan sampai menggangu hajatan IMF – World Bank.
Berdasar laporan Magma Var siang sampai sore kemarin terjadi satu kali hembusan dengan amplitude 55 mm selama 25 detik.
Selaian itu juga terjadi gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitude 22 mm durasi 125 detik.
Rekomendasi dalam radius 4 KM wajib di kosongkan karena masuk zona bahaya. Selaian itu masyarakat yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga diminta waspada.