33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:00 PM WIB

ORI Temukan Banyak Siswa Titipan Oknum Dewan di Sekolah Favorit

TABANAN – Sesuai hasil evaluasi Ombusdman Republik Indonesia (ORI) Republik Indonesia Perwakilan Bali terkait PPDB 2018 cukup mengejutkan.

 

Kepala Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, menyebutkansesuai hasil evaluasi di Tabanan, ORI Bali masih menemukan adanya intervensi legislatif terkait penerimaan peserta didik baru pada jalur zonasi.

 

 

Dampak intervensi, itu sejumlah sekolah swasta di Tabanan bukan saja tak dapat siswa baru, tapi juga terancam bangkrut.

 

Banyaknya titipan siswa, itu seperti disampaikan Kepala ORI Republik Indonesia (RI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab.

Dikonfirmasi disela menghadiri acara talk show bertajuk harmonisasi pengelolaan sekolah swasta dan negeri menuju pendidikan yang berkualitas di SMA Saraswati Tabanan, Jumat (5/10), Umar mengatakan, banyak orang tua menitipkan anaknya di SMP wilayah perkotaan dan SMP favorit.

Orang tua siswa meminta bantuan kepada anggota legislatif (Dewan).

Legislatif lantas mengintervensi Dinas Pendidikan agar siswa tersebut dapat masuk sekolah SMP negeri.

 

Karena perintah dari dinas pendidikan mau tidak mau akhirnya sekolah bersangkutan menyetujui.

 

“Herannya lagi di Tabanan Dinas Pendidikan malah menambah jumlah rombongan belajar (rombel) dan menambahkan sekolah baru untuk SMP Negari.

 

Sehingga sekolah swasta tidak ke bagian siswa. Siswa lebih menumpuk pada sekolah negeri,”  terang Umar.

 

Terkait dengan temuan PPDB tersebut yang masih adanya permainan. Pihaknya sudah mengirimkan lapor akhir hasil pemeriksaan (LAHP) PPDB 2018 kepada pemerintah Tabanan dalam hal ini Bupati Tabanan.  

 

“Selain itu kami juga sudah meminta kepada Dinas Pendidikan Tabanan.

Agar tidak terjadi mengulangi kejadian itu saat PPDB 2019.

Kami sarankan dinas pendidikan mengikuti julak dan juknis saat penerimaan peserta didik baru,” tegasnya.

 

Umar menambahkan permasalahan PPDB 2018 yang masih banyak permainan intervensi legislatif kepada Dinas Pendidikan di Tabanan.

 

 “Kami hanya dapat berharap komitmen dari pemangku kebijakan agar masalah PPDB terkait dengan titipan siswa agar masuk ke sekolah tidak terulang lagi,” tandasnya.

 

 

TABANAN – Sesuai hasil evaluasi Ombusdman Republik Indonesia (ORI) Republik Indonesia Perwakilan Bali terkait PPDB 2018 cukup mengejutkan.

 

Kepala Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, menyebutkansesuai hasil evaluasi di Tabanan, ORI Bali masih menemukan adanya intervensi legislatif terkait penerimaan peserta didik baru pada jalur zonasi.

 

 

Dampak intervensi, itu sejumlah sekolah swasta di Tabanan bukan saja tak dapat siswa baru, tapi juga terancam bangkrut.

 

Banyaknya titipan siswa, itu seperti disampaikan Kepala ORI Republik Indonesia (RI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab.

Dikonfirmasi disela menghadiri acara talk show bertajuk harmonisasi pengelolaan sekolah swasta dan negeri menuju pendidikan yang berkualitas di SMA Saraswati Tabanan, Jumat (5/10), Umar mengatakan, banyak orang tua menitipkan anaknya di SMP wilayah perkotaan dan SMP favorit.

Orang tua siswa meminta bantuan kepada anggota legislatif (Dewan).

Legislatif lantas mengintervensi Dinas Pendidikan agar siswa tersebut dapat masuk sekolah SMP negeri.

 

Karena perintah dari dinas pendidikan mau tidak mau akhirnya sekolah bersangkutan menyetujui.

 

“Herannya lagi di Tabanan Dinas Pendidikan malah menambah jumlah rombongan belajar (rombel) dan menambahkan sekolah baru untuk SMP Negari.

 

Sehingga sekolah swasta tidak ke bagian siswa. Siswa lebih menumpuk pada sekolah negeri,”  terang Umar.

 

Terkait dengan temuan PPDB tersebut yang masih adanya permainan. Pihaknya sudah mengirimkan lapor akhir hasil pemeriksaan (LAHP) PPDB 2018 kepada pemerintah Tabanan dalam hal ini Bupati Tabanan.  

 

“Selain itu kami juga sudah meminta kepada Dinas Pendidikan Tabanan.

Agar tidak terjadi mengulangi kejadian itu saat PPDB 2019.

Kami sarankan dinas pendidikan mengikuti julak dan juknis saat penerimaan peserta didik baru,” tegasnya.

 

Umar menambahkan permasalahan PPDB 2018 yang masih banyak permainan intervensi legislatif kepada Dinas Pendidikan di Tabanan.

 

 “Kami hanya dapat berharap komitmen dari pemangku kebijakan agar masalah PPDB terkait dengan titipan siswa agar masuk ke sekolah tidak terulang lagi,” tandasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/