29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:56 AM WIB

CATAT!! Colek Pamor Meluas, PHDI: Anggap Saja Fenomena Positif

SINGARAJA – Fenomena colek pamor pada pelinggih yang ada di rumah-rumah warga, merebak di Kabupaten Buleleng.

Warga pun dibuat resah dengan fenomena tersebut, karena khawatir sebagai pertanda buruk.

Tanda berupa colek pamor dilaporkan muncul di Desa Pejarakan, Desa Patas, Kelurahan Beratan, Desa Tejakula, hingga Desa Tembok.

Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan, fenomena itu memang muncul di rumah warga.

Fenomena itu diketahui pertama kali muncul di merajan milik Ketut Kutang. Tanda colek pamor muncul di pelinggih jro gede dan rong telu milik Ketut Kutang.

“Saya sempat cek langsung ke sana. Memang ada garis putih itu. Hampir di tiap pelinggih,” kata Astawa.

Ia menuturkan peristiwa colek pamor bukan pertama kalinya terjadi. Belasan tahun lalu peristiwa serupa sempat terjadi.

Bahkan saat itu fenomena colek pamor ditemui hampir di seluruh pura maupun merajan yang ada di Pejarakan.

Terkait fenomena itu, Astawa menegaskan segera berkoordinasi dengan desa pakraman maupun parisadha.

Di sisi lain Parisadha Hindu Dharma Indonesai (PHDI) Buleleng, Dewa Nyoman Suardana mengatakan, fenomena colek pamor sebenarnya bukan hal yang baru.

Suardana menyebut fenomena serupa sempat muncul pada tahun 2000-an silam. Ia pun tak ingin membahas lebih jauh hal itu, karena tak mau umat resah.

“Kalau dibahas tidak ada habis-habisnya, malah bisa menimbulkan keresahan di umat,” kata Suardana.

Pihaknya pun menghimbau agar umat tidak resah dengan fenomena tersebut. “Kalau terus dipikirkan malah membuat resah. Lebih baik biasa-biasa saja.anggap saja ini fenomena yang memberikan dampak positif,” tegasnya. 

SINGARAJA – Fenomena colek pamor pada pelinggih yang ada di rumah-rumah warga, merebak di Kabupaten Buleleng.

Warga pun dibuat resah dengan fenomena tersebut, karena khawatir sebagai pertanda buruk.

Tanda berupa colek pamor dilaporkan muncul di Desa Pejarakan, Desa Patas, Kelurahan Beratan, Desa Tejakula, hingga Desa Tembok.

Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan, fenomena itu memang muncul di rumah warga.

Fenomena itu diketahui pertama kali muncul di merajan milik Ketut Kutang. Tanda colek pamor muncul di pelinggih jro gede dan rong telu milik Ketut Kutang.

“Saya sempat cek langsung ke sana. Memang ada garis putih itu. Hampir di tiap pelinggih,” kata Astawa.

Ia menuturkan peristiwa colek pamor bukan pertama kalinya terjadi. Belasan tahun lalu peristiwa serupa sempat terjadi.

Bahkan saat itu fenomena colek pamor ditemui hampir di seluruh pura maupun merajan yang ada di Pejarakan.

Terkait fenomena itu, Astawa menegaskan segera berkoordinasi dengan desa pakraman maupun parisadha.

Di sisi lain Parisadha Hindu Dharma Indonesai (PHDI) Buleleng, Dewa Nyoman Suardana mengatakan, fenomena colek pamor sebenarnya bukan hal yang baru.

Suardana menyebut fenomena serupa sempat muncul pada tahun 2000-an silam. Ia pun tak ingin membahas lebih jauh hal itu, karena tak mau umat resah.

“Kalau dibahas tidak ada habis-habisnya, malah bisa menimbulkan keresahan di umat,” kata Suardana.

Pihaknya pun menghimbau agar umat tidak resah dengan fenomena tersebut. “Kalau terus dipikirkan malah membuat resah. Lebih baik biasa-biasa saja.anggap saja ini fenomena yang memberikan dampak positif,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/