25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 3:38 AM WIB

Tol Gilimanuk – Mengwi Dibangun Tahun 2021, Lokasi Proyek Belum Final

NEGARA – Proyek jalan tol Gilimanuk, Jembrana – Mengwi, Badung, ada di depan mata. Tahap awal, pemerintah tengah melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat di sejumlah kabupaten yang dilintasi jalan tol.

Untuk waktu pelaksanaan proyek jalan tol, belum diketahui secara pasti. Pasalnya, dari segi lokasi yang akan dibangun jalan tol masih belum ditetapkan.

Pihak pemrakarsa dan konsultan baru mengajukan penetapan lokasi minggu depan sehingga masih belum ada lokasi pasti yang akan digunakan untuk jalan total.

Kepala Bidang Bina Marga Provinsi Bali I Wayan Putu Suarjana mengatakan, pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi merupakan lanjutan dari pembangunan jalan tol di Jawa.

Pembangunan Jalan tol Gilimanuk – Mengwi direncanakan mulai pada tahun 2021 ini, namun untuk lokasi masih belum ada penetapan lokasi.

Sehingga mengenai patok yang saat ini sudah ada, merupakan patok awal sebagai bahan survei, belum final.

Karena itu, meskipun saat ini sudah ada patok di sejumlah lokasi di Jembrana masih belum tentu dilalui jalan tol. “Bisa bergeser, karena belum ada penetapan lokasi,” terang Putu Suarjana.

Sebelum penetapan lokasi, menyiapkan sebatas basic desain dan feasibility studi yang akan dilanjutkan dengan penetapan lokasi.

Selanjutnya setelah penetapan lokasi, akan ada pertemuan lagi untuk memastikan trase yang terpilih.

Pihaknya menekankan agar pembangunan jalan tol semaksimal mungkin kearifan lokal Bali diakomodir, sehingga meminta pada pemrakarsa

untuk memberikan ruang pada masyakat dan pemerintah daerah dari perencanaan. “Pertemuan ini sangat diharapkan mendapat masukan maksimal,” ungkap Putu Suarjana lagi.

Calon bupati Jembrana terpilih I Nengah Tamba yang diundang sebagai tokoh masyarakat menyampaikan, bahwa pembangunan jalan tol Gilimanuk – Denpasar ini merupakan rencana yang sudah digagas sejak menjadi anggota DPRD Bali.

Dengan pembangunan jalan tol ini, diharapkan bisa memajukan Jembrana. “Jalan tol ini jangan sampai ditunda, karena bisa memeratakan pembangunan Bali selatan dan Bali barat,” ungkapnya.

Menurutnya, pembangunan jalan tol ini diharapkan tidak hanya melihat dari sisi ruas jalan tol yang dibangun.

Tetapi juga memperhatikan mengenai aspek lainnya, misalnya mengenai lokasi juga harus memperhatikan aspek estetika, sehingga jalan tol yang dibangun diharapkan bisa menjadi destinasi.

Karena itu, Tamba berharap jalan tol ini tidak merusak alam. Pembangunan jalan tol yang justru merusak alam harus dihindari. “Jangan sekadar jalan, tetapi justru merugikan,” ungkapnya.

Tamba berharap keterlibatan aktif desa dan camat yang dilintasi jalan tol, agar bisa menyampaikan secara komprehensif pada masyarakat agar tidak ada kesalahan

persepsi di masyakat yang nantinya bisa menghambat proses pembangunan jalan tol. “Karena jalan tol ini sangat penting untuk pemerataan pembangunan Bali,” pungkasnya. 

NEGARA – Proyek jalan tol Gilimanuk, Jembrana – Mengwi, Badung, ada di depan mata. Tahap awal, pemerintah tengah melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat di sejumlah kabupaten yang dilintasi jalan tol.

Untuk waktu pelaksanaan proyek jalan tol, belum diketahui secara pasti. Pasalnya, dari segi lokasi yang akan dibangun jalan tol masih belum ditetapkan.

Pihak pemrakarsa dan konsultan baru mengajukan penetapan lokasi minggu depan sehingga masih belum ada lokasi pasti yang akan digunakan untuk jalan total.

Kepala Bidang Bina Marga Provinsi Bali I Wayan Putu Suarjana mengatakan, pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi merupakan lanjutan dari pembangunan jalan tol di Jawa.

Pembangunan Jalan tol Gilimanuk – Mengwi direncanakan mulai pada tahun 2021 ini, namun untuk lokasi masih belum ada penetapan lokasi.

Sehingga mengenai patok yang saat ini sudah ada, merupakan patok awal sebagai bahan survei, belum final.

Karena itu, meskipun saat ini sudah ada patok di sejumlah lokasi di Jembrana masih belum tentu dilalui jalan tol. “Bisa bergeser, karena belum ada penetapan lokasi,” terang Putu Suarjana.

Sebelum penetapan lokasi, menyiapkan sebatas basic desain dan feasibility studi yang akan dilanjutkan dengan penetapan lokasi.

Selanjutnya setelah penetapan lokasi, akan ada pertemuan lagi untuk memastikan trase yang terpilih.

Pihaknya menekankan agar pembangunan jalan tol semaksimal mungkin kearifan lokal Bali diakomodir, sehingga meminta pada pemrakarsa

untuk memberikan ruang pada masyakat dan pemerintah daerah dari perencanaan. “Pertemuan ini sangat diharapkan mendapat masukan maksimal,” ungkap Putu Suarjana lagi.

Calon bupati Jembrana terpilih I Nengah Tamba yang diundang sebagai tokoh masyarakat menyampaikan, bahwa pembangunan jalan tol Gilimanuk – Denpasar ini merupakan rencana yang sudah digagas sejak menjadi anggota DPRD Bali.

Dengan pembangunan jalan tol ini, diharapkan bisa memajukan Jembrana. “Jalan tol ini jangan sampai ditunda, karena bisa memeratakan pembangunan Bali selatan dan Bali barat,” ungkapnya.

Menurutnya, pembangunan jalan tol ini diharapkan tidak hanya melihat dari sisi ruas jalan tol yang dibangun.

Tetapi juga memperhatikan mengenai aspek lainnya, misalnya mengenai lokasi juga harus memperhatikan aspek estetika, sehingga jalan tol yang dibangun diharapkan bisa menjadi destinasi.

Karena itu, Tamba berharap jalan tol ini tidak merusak alam. Pembangunan jalan tol yang justru merusak alam harus dihindari. “Jangan sekadar jalan, tetapi justru merugikan,” ungkapnya.

Tamba berharap keterlibatan aktif desa dan camat yang dilintasi jalan tol, agar bisa menyampaikan secara komprehensif pada masyarakat agar tidak ada kesalahan

persepsi di masyakat yang nantinya bisa menghambat proses pembangunan jalan tol. “Karena jalan tol ini sangat penting untuk pemerataan pembangunan Bali,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/