BUSUNGBIU – Tembok beton di Bendungan Titab-Ularan, mendadak jebol siang kemarin (6/2) kemarin. Belum diketahui pasti penyebabnya. Yang pasti, volume air di bendungan saat kejadian mencapai 12 juta kubik.
Sementara itu Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, belum memberikan keterangan terperinci terkait insiden yang terjadi.
Kepala BWS Bali Penida, Ketut Jayada yang dihubungi sore kemarin, berjanji akan melakukan pengecekan di lokasi, Rabu (7/2) hari ini.
Namun dari dugaan sementara, ada dorongan yang menyebabkan tembok beton ambrol. “Drain tidak ada yang tersalurkan, kemudian musim hujan kuat.
Jadi dia mendorong drain tembok betonnya. Besok (hari ini, Red) kami akan beri penjelasan di lapangan,” janji Jayada.
Sekadar diketahui Bendungan Titab-Ularan merupakan mega proyek di Bali. Bendungan terbesar di Bali ini berdiri di dua kecamatan, yakni Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Seririt.
Areal genangan juga meliputi empat desa di Kecamatan Busungbiu, serta dua desa di Kecamatan Seririt.
Bendungan Titab-Ularan diproyeksikan menggenangi lahan seluas 68,83 hektare dan mampu menampung air hingga 12 juta meter kubik.
Pembangunan bendungan menelan biaya tak kurang dari Rp 509 miliar yang dibagi dalam lima tahap pembangunan.