28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:59 AM WIB

Kintamani Dikepung Bencana, Didominasi Tanah Longsor dan Pohon Tumbang

KINTAMANI – Cuaca buruk pada Jumat malam (5/2) pukul 19.00 Wita menyisakan bencana tanah longsor. Di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, tercatat lima bencana.

Sejumlah bangunan rusak dan akses jalan tertimbun tanah longsor. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, bencana pertama di Desa Bantang.

Di desa tersebut terjadi tanah longsor di jalur Bangli-Singaraja. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, Agus Sutapa menyatakan upaya penanganan dengan mengerahkan alat berat oleh Dinas PU Provinsi Bali.

“Kemarin dilanjutkan dengan penyemprotan bekas material longsoran oleh Damkar Bangli,” jelas Agus Sutapa kemarin.

Bencana kedua, terjadi di Desa Terunyan. Pohon tumbang disertai tebing longsor dari Bukit Terunyan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

“Upaya penanganan, masih akan dilakukan koordinasi alat berat Dinas PU Kabupaten oleh Camat Kintamani,” jelasnya.

Bencana ketiga, di Banjar Tandang, Desa Batur Selatan, longsor menimpa garase mobil dan gudang milik Ketut Parwata. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Pemilik mengalami kerugian Rp 10 juta.

Bencana keempat, terjadi di Banjar Jaya Maruti, Desa Kintamani. Tembok pekarangan warga longsor sepanjang 20 meter. Tidak ada korban. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.

Selanjutnya, bencana kelima, tembok rumah I Nyoman Bajra di Desa Belanga jebol akibat derasnya hujan. Pemilik tembok mengalami kerugian Rp 20 juta. “Kejadian akibat dampak cuaca ekstrim,” pungkasnya. 

Sabtu kemarin dilakukan pembersihan material longsor yang menutup jalur ke Desa Trunyan.

Masyarakat bersama anggota Kodim Bangli, kepolisian, BPBD dan Dinas PU serta aparat desa turun melakukan normalisasi supaya jalur ke Trunyan bisa dilalui.

Menurut Dandim Bangli, Letkol Inf I Gde Putu Suwardana, setelah menerima laporan tanah longsor, pihaknya langsung turun.

“Memasuki musim hujan, kami sudah memerintahkan jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan. Dan selalu memantau wilayah sehingga apabila ada bencana dengan cepat dapat diatasi,” ujar Letkol Putu Suwardana.

KINTAMANI – Cuaca buruk pada Jumat malam (5/2) pukul 19.00 Wita menyisakan bencana tanah longsor. Di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, tercatat lima bencana.

Sejumlah bangunan rusak dan akses jalan tertimbun tanah longsor. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, bencana pertama di Desa Bantang.

Di desa tersebut terjadi tanah longsor di jalur Bangli-Singaraja. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, Agus Sutapa menyatakan upaya penanganan dengan mengerahkan alat berat oleh Dinas PU Provinsi Bali.

“Kemarin dilanjutkan dengan penyemprotan bekas material longsoran oleh Damkar Bangli,” jelas Agus Sutapa kemarin.

Bencana kedua, terjadi di Desa Terunyan. Pohon tumbang disertai tebing longsor dari Bukit Terunyan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

“Upaya penanganan, masih akan dilakukan koordinasi alat berat Dinas PU Kabupaten oleh Camat Kintamani,” jelasnya.

Bencana ketiga, di Banjar Tandang, Desa Batur Selatan, longsor menimpa garase mobil dan gudang milik Ketut Parwata. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Pemilik mengalami kerugian Rp 10 juta.

Bencana keempat, terjadi di Banjar Jaya Maruti, Desa Kintamani. Tembok pekarangan warga longsor sepanjang 20 meter. Tidak ada korban. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.

Selanjutnya, bencana kelima, tembok rumah I Nyoman Bajra di Desa Belanga jebol akibat derasnya hujan. Pemilik tembok mengalami kerugian Rp 20 juta. “Kejadian akibat dampak cuaca ekstrim,” pungkasnya. 

Sabtu kemarin dilakukan pembersihan material longsor yang menutup jalur ke Desa Trunyan.

Masyarakat bersama anggota Kodim Bangli, kepolisian, BPBD dan Dinas PU serta aparat desa turun melakukan normalisasi supaya jalur ke Trunyan bisa dilalui.

Menurut Dandim Bangli, Letkol Inf I Gde Putu Suwardana, setelah menerima laporan tanah longsor, pihaknya langsung turun.

“Memasuki musim hujan, kami sudah memerintahkan jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan. Dan selalu memantau wilayah sehingga apabila ada bencana dengan cepat dapat diatasi,” ujar Letkol Putu Suwardana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/