28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:38 AM WIB

Sampah TPA Bengkala Kembali Terbakar, Wabup Sutjindra Turun Tangan

KUBUTAMBAHAN – Timbunan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala kembali terbakar.

Ini merupakan peristiwa ketiga yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Diduga gas metan yang menumpuk di dasar timbunan sampah, memicu kebakaran di TPA tersebut.

Insiden kebakaran itu pertama kali dilaporkan terjadi pada Sabtu (7/6) lalu. Awalnya sekitar pukul 10.30 pagi muncul kobaran api di sisi utara TPA.

Pengelola TPA kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng. Saat itu api berhasil dijinakkan setelah petugas damkar menghabiskan 4 tangki air.

Pada malam harinya, sekitar pukul 22.30 malam, api kembali muncul. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran pun kembali dikerahkan.

Api pun berhasil padam jelang tengah malam. Hanya saja, hingga siang kemarin, asap masih mengepul. Asap bahkan masih cukup pekat.

“Sekarang tinggal asapnya saja mengepul. Mungkin ini karena kemarau saja. Ada korek gas yang meledak, kemudian ada gas metan di bawah sampah. Akhirnya jadi api,” kata Dewa Komang Nila Hartawan, pengawas di TPA Bengkala.

Menurutnya pihak pengelola masih terus menyirami sampah dengan air. “Kami kebetulan ada sumur pompa. Airnya lancar. Jadi masih kami lakukan penyiraman juga untuk antisipasi,” imbuhnya.

Peristiwa kebakaran itu juga menuai perhatian dari Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra. Mengingat kebakaran makin sering terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Sutjidra mengatakan, DLH Buleleng sudah berupaya mengurangi bebas di TPA Bengkala. Caranya mendorong desa membangun TPS3R.

Selain itu warga juga diharapkan bisa melakukan pemilahan sampai di rumah tangga. Sehingga sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang.

“Kami juga sudah minta agar dibuat penyekatan di sana. Biar tidak meluas kebakarannya. Kalau terjadi lagi, bisa diantisipasi dengan segera,” kata Sutjidra.

Sekadar diketahui, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sudah tiga kali kebakaran terjadi di TPA Bengkala.

Catatan Jawa Pos Radar Bali, kebakaran juga sempat terjadi pada November 2018 dan Oktober 2019. Kebakaran terbesar, terjadi pada November 2018 lalu.

Petugas pemadam kebakaran bahkan butuh waktu hingga 20 jam untuk proses pemadaman. 

KUBUTAMBAHAN – Timbunan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala kembali terbakar.

Ini merupakan peristiwa ketiga yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Diduga gas metan yang menumpuk di dasar timbunan sampah, memicu kebakaran di TPA tersebut.

Insiden kebakaran itu pertama kali dilaporkan terjadi pada Sabtu (7/6) lalu. Awalnya sekitar pukul 10.30 pagi muncul kobaran api di sisi utara TPA.

Pengelola TPA kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng. Saat itu api berhasil dijinakkan setelah petugas damkar menghabiskan 4 tangki air.

Pada malam harinya, sekitar pukul 22.30 malam, api kembali muncul. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran pun kembali dikerahkan.

Api pun berhasil padam jelang tengah malam. Hanya saja, hingga siang kemarin, asap masih mengepul. Asap bahkan masih cukup pekat.

“Sekarang tinggal asapnya saja mengepul. Mungkin ini karena kemarau saja. Ada korek gas yang meledak, kemudian ada gas metan di bawah sampah. Akhirnya jadi api,” kata Dewa Komang Nila Hartawan, pengawas di TPA Bengkala.

Menurutnya pihak pengelola masih terus menyirami sampah dengan air. “Kami kebetulan ada sumur pompa. Airnya lancar. Jadi masih kami lakukan penyiraman juga untuk antisipasi,” imbuhnya.

Peristiwa kebakaran itu juga menuai perhatian dari Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra. Mengingat kebakaran makin sering terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Sutjidra mengatakan, DLH Buleleng sudah berupaya mengurangi bebas di TPA Bengkala. Caranya mendorong desa membangun TPS3R.

Selain itu warga juga diharapkan bisa melakukan pemilahan sampai di rumah tangga. Sehingga sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang.

“Kami juga sudah minta agar dibuat penyekatan di sana. Biar tidak meluas kebakarannya. Kalau terjadi lagi, bisa diantisipasi dengan segera,” kata Sutjidra.

Sekadar diketahui, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sudah tiga kali kebakaran terjadi di TPA Bengkala.

Catatan Jawa Pos Radar Bali, kebakaran juga sempat terjadi pada November 2018 dan Oktober 2019. Kebakaran terbesar, terjadi pada November 2018 lalu.

Petugas pemadam kebakaran bahkan butuh waktu hingga 20 jam untuk proses pemadaman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/