28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:23 AM WIB

Kasur Kajatuhan Dupa, Rumah Rana Terbakar

RadarBali.com – Rumah I Made Rana, 70, di  Banjar Keloncing, Wangaya Gede, Penebel diamuk si jago merah Minggu (5/11) sekitar Pukul 22.00.

Rumah itu terbakar diduga karena dupa di dalam kamar jatuh di atas kasur. Sebelum kejadian, sekitar Pukul 17.00, istri korban Ni Ketut Nastri bersembahyang sagi pitra dan menyalakan dupa. 

Setelah itu, Nastri pergi ke rumah sebelah untuk tidur. Rumah pun dibiarkan kosong. Sekitar Pukul 22.00, I Nengah Jondra, tetangganya melihat asap mengepul di rumah Rana.

Dia pun memberi tahu warga lain. Sejumlah muda-mudi yang kebetulan sedang beradal di Pos Kamling membunyikan kulkul bulus tanda kebakaran.

Warga yang menengar suara kulkul langsung datang ke lokasi kebakaran dan bahu-membahi memadamkan api menggunakan sarana seadanya.

Namun, api kadung membesar, dan rumah seluas 4×6 meter persegi itu pun baru bisa dipadamkan sejam kemudian menggunkan air dari PAM desa.

“Tidak menghubungi Pemadam Kebakaran karena sumber air banyak,” kata Perbekel Desa Wangaya Gede, I Made Megayana Senin (6/11).

Menurut Megayana, Rana, si pemilik rumah sudah mengalami gangguan pendengaran yang cukup parah. Dia tinggal bersama istrinya saja. Sedangkan anaknya merantau dengan membuka bengkel di Badung. 

“Setelah api padam, pemilik rumah baru bangun. Dia tidur di bangunan lain,” jelas dia. Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya Senin (6/11) menjelaskan, api yang membakar rumah Rana diduga bersumber dari dupa.

Karena seluruh bangunan ludes terbakar, kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta

RadarBali.com – Rumah I Made Rana, 70, di  Banjar Keloncing, Wangaya Gede, Penebel diamuk si jago merah Minggu (5/11) sekitar Pukul 22.00.

Rumah itu terbakar diduga karena dupa di dalam kamar jatuh di atas kasur. Sebelum kejadian, sekitar Pukul 17.00, istri korban Ni Ketut Nastri bersembahyang sagi pitra dan menyalakan dupa. 

Setelah itu, Nastri pergi ke rumah sebelah untuk tidur. Rumah pun dibiarkan kosong. Sekitar Pukul 22.00, I Nengah Jondra, tetangganya melihat asap mengepul di rumah Rana.

Dia pun memberi tahu warga lain. Sejumlah muda-mudi yang kebetulan sedang beradal di Pos Kamling membunyikan kulkul bulus tanda kebakaran.

Warga yang menengar suara kulkul langsung datang ke lokasi kebakaran dan bahu-membahi memadamkan api menggunakan sarana seadanya.

Namun, api kadung membesar, dan rumah seluas 4×6 meter persegi itu pun baru bisa dipadamkan sejam kemudian menggunkan air dari PAM desa.

“Tidak menghubungi Pemadam Kebakaran karena sumber air banyak,” kata Perbekel Desa Wangaya Gede, I Made Megayana Senin (6/11).

Menurut Megayana, Rana, si pemilik rumah sudah mengalami gangguan pendengaran yang cukup parah. Dia tinggal bersama istrinya saja. Sedangkan anaknya merantau dengan membuka bengkel di Badung. 

“Setelah api padam, pemilik rumah baru bangun. Dia tidur di bangunan lain,” jelas dia. Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya Senin (6/11) menjelaskan, api yang membakar rumah Rana diduga bersumber dari dupa.

Karena seluruh bangunan ludes terbakar, kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/