29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:08 AM WIB

Hujan Lebat Seharian, Longsor Terjang Rumah dan Kendaraan

GIANYAR – Hujan lebat yang mengguyur Sabtu (6/1) hingga Minggu (7/1) kemarin  menyebabkan bencana longsor dan pohon tumbang di Gianyar.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar pun dibuat sibuk untuk mengevakuasi material longsor.

Longsor pertama menimpa rumah Putu Kandana, 56, di Jalan Raden Wijaya, Lingkungan Candi Baru Kelurahan Gianyar pada Sabtu (6/1) pukul 15.00.

Sebuah pagar tegalan milik Sudana, dengan panjang sekitar 10 meter roboh ke sisi barat menimpa rumah Kandana.

Setelah pagar setinggi 4 meter itu roboh, disusul ambruknya material tanah sehingga menimbun bale dangin saka 4, dan bale delod.

Material tanah itu juga menimpa 3 unit sepeda motor. Alat elektronik di dalam bale juga ikut kena.

Kejadian longsor itu berlangsung perlahan. Saat pagar itu jebol menimpa sepeda motor, Kandana mengajak cucunya untuk menyelamatkan motor.

Saat keluar rumah, tiba-tiba bangunan rumah miliknya ikut diterjang longsor. “Ini masih diselamatkan sama Hyang Widhi, karena tidak ada orang waktu longsor terjadi,” terangnya, Minggu (7/1).

Dia mengaku mengalami kerugian Rp 150 juta. Selama beberapa bagian rumahnya rusak, dia mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Kemarin (Sabtu) kami tidak bisa berbuat banyak. Paling cuma berhasil menyelamatkan beberapa barang seperti mesin cuci. Selebihnya sulit dibersihkan karena penuh bebatuan,” ungkapnya.

Longsor kedua, berlangsung Minggu (7/1) pukul 14.00. Sebuah senderan tebing bagian belakang rumah  I Wayan Karma, 42, di Banjar Tegallalang, Desa/Kecamatan Tegallalang longsor menimbun badan jalan Tegalalang-Tangkup yang ada di bawahnya.

Termasuk menimpun parkiran vila. “Awalnya saya bersihkan saluran supaya air hujan tidak masuk ke rumah, lalu dengar suara gemuruh,” ujarnya.

Ternyata senderan setinggi 4 meter dengan lebar 20 meter di belakang rumah Karma longsor. Senderan yang jebol membawa material tanah kemudian menimpa sejumlah kendaraan di bawahnya.

Akibatnya, bangunan vila dan sejumlah kendaraan terkena material longsor. Di antaranya sebuah mobil Suzuki APV Arena DK 944 X5, dengan kerusakan bagian depan.

Lalu sepeda motor Honda Vario DK 3079 KAA, mengalami kerusakan bagian depan dan samping, sepeda motor DK 6625 KG mengalami kerusakan pada bagian samping,

sepeda motor Honda Vario DK 8643 KO dengan kerusakan bagian depan, dan sepeda motor Honda Beat DK 6707 LY, dengan kerusakan bagian depan.

Di tempat terpisah, selain longsor, pohon tumbang juga terjadi. Sebuah pohon Pule setinggi 30 meter menimpa 9 palinggih di Pura Batan Ancak Ulun Suwi, di Banjar Tarukan, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Sabtu lalu (6/1).

Palinggih yang kena reruntuhan pohon besar itu yakni gedong, palinggih penyimpanan arca, gedong penyimpenan Ratu Sakti, penyimpenan Batara Ulun Suwi, pengayanatan ke gunung batur, pengayatan ulun danu, penyimpanan Rambut Sedana, dan taksu.

GIANYAR – Hujan lebat yang mengguyur Sabtu (6/1) hingga Minggu (7/1) kemarin  menyebabkan bencana longsor dan pohon tumbang di Gianyar.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar pun dibuat sibuk untuk mengevakuasi material longsor.

Longsor pertama menimpa rumah Putu Kandana, 56, di Jalan Raden Wijaya, Lingkungan Candi Baru Kelurahan Gianyar pada Sabtu (6/1) pukul 15.00.

Sebuah pagar tegalan milik Sudana, dengan panjang sekitar 10 meter roboh ke sisi barat menimpa rumah Kandana.

Setelah pagar setinggi 4 meter itu roboh, disusul ambruknya material tanah sehingga menimbun bale dangin saka 4, dan bale delod.

Material tanah itu juga menimpa 3 unit sepeda motor. Alat elektronik di dalam bale juga ikut kena.

Kejadian longsor itu berlangsung perlahan. Saat pagar itu jebol menimpa sepeda motor, Kandana mengajak cucunya untuk menyelamatkan motor.

Saat keluar rumah, tiba-tiba bangunan rumah miliknya ikut diterjang longsor. “Ini masih diselamatkan sama Hyang Widhi, karena tidak ada orang waktu longsor terjadi,” terangnya, Minggu (7/1).

Dia mengaku mengalami kerugian Rp 150 juta. Selama beberapa bagian rumahnya rusak, dia mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Kemarin (Sabtu) kami tidak bisa berbuat banyak. Paling cuma berhasil menyelamatkan beberapa barang seperti mesin cuci. Selebihnya sulit dibersihkan karena penuh bebatuan,” ungkapnya.

Longsor kedua, berlangsung Minggu (7/1) pukul 14.00. Sebuah senderan tebing bagian belakang rumah  I Wayan Karma, 42, di Banjar Tegallalang, Desa/Kecamatan Tegallalang longsor menimbun badan jalan Tegalalang-Tangkup yang ada di bawahnya.

Termasuk menimpun parkiran vila. “Awalnya saya bersihkan saluran supaya air hujan tidak masuk ke rumah, lalu dengar suara gemuruh,” ujarnya.

Ternyata senderan setinggi 4 meter dengan lebar 20 meter di belakang rumah Karma longsor. Senderan yang jebol membawa material tanah kemudian menimpa sejumlah kendaraan di bawahnya.

Akibatnya, bangunan vila dan sejumlah kendaraan terkena material longsor. Di antaranya sebuah mobil Suzuki APV Arena DK 944 X5, dengan kerusakan bagian depan.

Lalu sepeda motor Honda Vario DK 3079 KAA, mengalami kerusakan bagian depan dan samping, sepeda motor DK 6625 KG mengalami kerusakan pada bagian samping,

sepeda motor Honda Vario DK 8643 KO dengan kerusakan bagian depan, dan sepeda motor Honda Beat DK 6707 LY, dengan kerusakan bagian depan.

Di tempat terpisah, selain longsor, pohon tumbang juga terjadi. Sebuah pohon Pule setinggi 30 meter menimpa 9 palinggih di Pura Batan Ancak Ulun Suwi, di Banjar Tarukan, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Sabtu lalu (6/1).

Palinggih yang kena reruntuhan pohon besar itu yakni gedong, palinggih penyimpanan arca, gedong penyimpenan Ratu Sakti, penyimpenan Batara Ulun Suwi, pengayanatan ke gunung batur, pengayatan ulun danu, penyimpanan Rambut Sedana, dan taksu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/