33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:28 PM WIB

Sehari Usai Upacara 3 Bulanan, Bayi Tanpa Tempurung Kepala Meninggal

GIANYAR-Ni Komang Wikan Septiana Dewi,  bayi perempuan berusia 3 bulan asal Sukawati, Gianyar yang lahir tanpa tempurung kepala, Selasa malam (7/1) pukul 23.55 meninggal dunia.

 

Sempat bergantung dari asupan oksigen, Bayi Komang Wikan meninggal usai menjalani upacara Telubulanan (tiga bulanan) di rumahnya di Banjar Kenanga, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati.

 

Kini jasad bayi malang itu masih dititip di RSUP Sanglah Denpasar menununggu upacara.

 

Ibu sang bayi, Desak Ketut Septiari, 26, menyatakan kondisi putri bungsunya memburuk setelah upacara Telubunan selesai.

 

Bayi Komang Wikan mengalami sesak nafas hingga harus dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar.

 

“Oksigennya menurun, sekitar pukul 18.00 tiba di UGD,” ujarnya.

 

Setiba di RSUP Sanglah, Ni Komang Wikan langsung mendapatkan penanganan medis.

 

“Dikasih infus lewat bedah paha, karena denyut nadi detaknya kecil,” jelasnya.

 

Melihat kondisi tersebut, Desak Septiari beserta keluarga hanya bisa berdoa yang terbaik.

 

“Saya pasrah, ikhlas hanya berdoa, serahkan ke dokter penanganannya,” ujarnya.

 

Meski terus berharap bayinya bisa diselamatkan, namun takdir berkata lain.

 

“Pas jam 23.55 sudah dinyatakan meninggal. Meninggal sehari setelah tiga bulanan,” jelasnya.

Menuurt Septiari, saat upacara telubulanan, banyak yang datang mendoakan kesembuhan putrinya.

 

Rencananya, jenazah bayi Komang Wikan akan dilakukan penguburan pada Sabtu (11/1) mendatang. “Ke setra (kuburan) tanggal 11 Sabtu ini, karena ada karya di gria. Agar tidak kena sebelan. Ke setra dengan dikubur,” pungkasnya.

 

Diketahui, bayi Ni Komang Wikan Septiana Dewi lahirkan pada 23 September 2019 lalu di RS Bhakti Rahayu Denpasar.

 

Saat itu, bayi yang lahir dengan berat badan 2,4 gram dan panjang 42 cm itu mengalami cacat.

Ni Komang Wikan Lahir tanpa tempurung kepala belakang. Selain itu, kedua tangan dan kakinya bengkok. Bayi diagnosa gagal tumbuh (stunting).

Bahkan sebelum lahir, dari hasil diagnose, tanda kelainan muncul pada 4 bulan kandungan. Namun kedua orang tua bayi menyatakan tetap melanjutkan kelahiran meski sempat disarankan untuk diangkat.

GIANYAR-Ni Komang Wikan Septiana Dewi,  bayi perempuan berusia 3 bulan asal Sukawati, Gianyar yang lahir tanpa tempurung kepala, Selasa malam (7/1) pukul 23.55 meninggal dunia.

 

Sempat bergantung dari asupan oksigen, Bayi Komang Wikan meninggal usai menjalani upacara Telubulanan (tiga bulanan) di rumahnya di Banjar Kenanga, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati.

 

Kini jasad bayi malang itu masih dititip di RSUP Sanglah Denpasar menununggu upacara.

 

Ibu sang bayi, Desak Ketut Septiari, 26, menyatakan kondisi putri bungsunya memburuk setelah upacara Telubunan selesai.

 

Bayi Komang Wikan mengalami sesak nafas hingga harus dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar.

 

“Oksigennya menurun, sekitar pukul 18.00 tiba di UGD,” ujarnya.

 

Setiba di RSUP Sanglah, Ni Komang Wikan langsung mendapatkan penanganan medis.

 

“Dikasih infus lewat bedah paha, karena denyut nadi detaknya kecil,” jelasnya.

 

Melihat kondisi tersebut, Desak Septiari beserta keluarga hanya bisa berdoa yang terbaik.

 

“Saya pasrah, ikhlas hanya berdoa, serahkan ke dokter penanganannya,” ujarnya.

 

Meski terus berharap bayinya bisa diselamatkan, namun takdir berkata lain.

 

“Pas jam 23.55 sudah dinyatakan meninggal. Meninggal sehari setelah tiga bulanan,” jelasnya.

Menuurt Septiari, saat upacara telubulanan, banyak yang datang mendoakan kesembuhan putrinya.

 

Rencananya, jenazah bayi Komang Wikan akan dilakukan penguburan pada Sabtu (11/1) mendatang. “Ke setra (kuburan) tanggal 11 Sabtu ini, karena ada karya di gria. Agar tidak kena sebelan. Ke setra dengan dikubur,” pungkasnya.

 

Diketahui, bayi Ni Komang Wikan Septiana Dewi lahirkan pada 23 September 2019 lalu di RS Bhakti Rahayu Denpasar.

 

Saat itu, bayi yang lahir dengan berat badan 2,4 gram dan panjang 42 cm itu mengalami cacat.

Ni Komang Wikan Lahir tanpa tempurung kepala belakang. Selain itu, kedua tangan dan kakinya bengkok. Bayi diagnosa gagal tumbuh (stunting).

Bahkan sebelum lahir, dari hasil diagnose, tanda kelainan muncul pada 4 bulan kandungan. Namun kedua orang tua bayi menyatakan tetap melanjutkan kelahiran meski sempat disarankan untuk diangkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/