33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:02 PM WIB

Buleleng Rawan Bencana, Diskominfo Tambah Dua Kamera Pemantau

SINGARAJA – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo Sandi) Buleleng akan menambah dua unit IP Cam di wilayah Singaraja.

Tambahan dua unit IP Cam itu rencananya diproyeksikan untuk pemantauan lokasi rawan bencana alam di Kabupaten Buleleng.

Saat ini sebenarnya sudah ada 13 unit IP Cam yang terpasang di seluruh Buleleng. Belasan kamera itu dipasang untuk memantau warga yang membuang sampah sembarangan.

Kamera itu pun dipasang di sejumlah titik yang rawan dijadikan tempat penampungan sampah liar.

“Tahun ini kami akan tambah dua unit. Rencananya untuk penginderaan lokasi-lokasi yang rawan bencana. Kalau untuk sampah kan sudah ada,” kata Kepala Diskominfo Sandi Buleleng Ketut Suweca.

Suweca mengatakan, kamera itu akan dipasang di sejumlah titik yang memang rawan bencana. Sebut saja di Desa Gitgit yang masuk dalam wilayah rawan longsor.

Tak menutup kemungkinan kamera juga dipasang di titik lain yang rawan dengan banjir bandang. Khusus untuk pemasangan kamera itu, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan BPBD Buleleng.

“Kami masih survei dulu lokasinya, mana yang cocok. Paling tidak tempat memasang itu ada dan signalnya stabil. Sehingga bisa kami pantau secara real time,” imbuhnya.

Apakah dua unit IP Cam itu sudah mencukupi untuk memantau bencana? Suweca mengaku jumlah itu sebenarnya masih sangat sedikit.

Ia pun tak bisa berbuat banyak, mengingat anggaran yang tersedia terbatas. Namun tak menutup kemungkinan, kamera itu akan ditambah secara bertahap.

“Anggarannya terbatas, jadi sementara dua unit dulu. Kami masih fokus untuk Buleleng Command Centre (BCC) dulu.

Secara bertahap pasti ditambah, sesuai kemampuan keuangan daerah. Apalagi titik rawan bencana di Buleleng, cukup banyak,” tandas Suweca. 

SINGARAJA – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo Sandi) Buleleng akan menambah dua unit IP Cam di wilayah Singaraja.

Tambahan dua unit IP Cam itu rencananya diproyeksikan untuk pemantauan lokasi rawan bencana alam di Kabupaten Buleleng.

Saat ini sebenarnya sudah ada 13 unit IP Cam yang terpasang di seluruh Buleleng. Belasan kamera itu dipasang untuk memantau warga yang membuang sampah sembarangan.

Kamera itu pun dipasang di sejumlah titik yang rawan dijadikan tempat penampungan sampah liar.

“Tahun ini kami akan tambah dua unit. Rencananya untuk penginderaan lokasi-lokasi yang rawan bencana. Kalau untuk sampah kan sudah ada,” kata Kepala Diskominfo Sandi Buleleng Ketut Suweca.

Suweca mengatakan, kamera itu akan dipasang di sejumlah titik yang memang rawan bencana. Sebut saja di Desa Gitgit yang masuk dalam wilayah rawan longsor.

Tak menutup kemungkinan kamera juga dipasang di titik lain yang rawan dengan banjir bandang. Khusus untuk pemasangan kamera itu, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan BPBD Buleleng.

“Kami masih survei dulu lokasinya, mana yang cocok. Paling tidak tempat memasang itu ada dan signalnya stabil. Sehingga bisa kami pantau secara real time,” imbuhnya.

Apakah dua unit IP Cam itu sudah mencukupi untuk memantau bencana? Suweca mengaku jumlah itu sebenarnya masih sangat sedikit.

Ia pun tak bisa berbuat banyak, mengingat anggaran yang tersedia terbatas. Namun tak menutup kemungkinan, kamera itu akan ditambah secara bertahap.

“Anggarannya terbatas, jadi sementara dua unit dulu. Kami masih fokus untuk Buleleng Command Centre (BCC) dulu.

Secara bertahap pasti ditambah, sesuai kemampuan keuangan daerah. Apalagi titik rawan bencana di Buleleng, cukup banyak,” tandas Suweca. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/