GIANYAR – Kasus keracunan kembali terjadi. Kali ini, sebanyak 15 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Temesi, Kecamatan Gianyar, harus dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar.
Mereka mengeluh sakit perut disertai muntah. Diduga mereka keracunan usai minum milkshake di kantin sekolah mereka. Petugas terkait, langsung memeriksa kantin yang menjual minuman susu itu.
Sementara itu, pedagang kantin Ni Nyoman Karmi, yang menjual milkshake mengaku tidak menyangka jika minuman yang dia jual secara perdana itu membuat petaka.
“Ini tumben saya menjual begini. Ada susu serbuk Milo dicampur es lalu dikasih air,” ujar Karmi yang berjualan sejak puluhan tahun itu.
Disamping itu, sebelum menyajikan ke para siswa, anak dan cucunya sempat ikut mencoba susu bikinannya.
“Anak cucu saya ini mereka juga habis minum tidak apa-apa. Saya tidak mengerti kok yang lain bisa kena,” ujar Karmi sambil menunjuk cucunya.
Minuman dingin itu disajikan dengan gelas plastik lengkap dengan sedotannya. Karmi yang tinggal tepat di sebelah timur sekolah mengaku membeli susu serbuk di Indomaret.
Untuk airnya dia gunakan air pancoran. “Airnya sudah saya rebus,” jelasnya. Kejadian tersebut juga mengundang kedatangan Dinas Kesehatan.
Petugas langsung mengambil sampel makanan. Petugas juga mengambil sampel dubur pedagang untuk dicek lab.
Sedangkan, dari kepolisian juga ikut mengambil sampel gelas plastik yang terbuang di halaman belakang sekolah. Polisi juga mengambil sambel sachet susu serbuk yang sudah terbuang di kardus penampungan sampah.
Kanitreskrim Polsek Kota Gianyar,Iptu Wayan Sujana, yang hadir dalam pengecekan tersebut menyatakan setelah mengambil sampel sisa minuman, langsung memeriksa keterangan pedagang.
“Pedagang kami ajak ke Polsek untuk dimintai keterangannya. Kami ingin tahu apa penyebabnya, apakah ada hal lain. Ini kan baru dugaan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Made Suradnya yang memantau langsung jalannya pengambilan sampel mengaku masalah ini sebagai musibah.
“Ini termasuk percontohan sekolah sehat. Tapi ini musibah, di manapun bisa terjadi,” jelasnya.
Mengenai kejadian ini, pihaknya akan menggalakkan peran tim pengawas kesehatan sekolah yang terdiri dari unsur gabungan dinas. “Nanti tim akan menilai lagi pengawasan kantin sekolah,” jelasnya.