28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:32 AM WIB

Sebulan Karantina di Rumah, Rapid Test Pekerja Migran Reaktif Covid-19

NEGARA – Satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana reaktif atau positif Covid-19 berdasar hasil rapid test.

Karena itu, PMI asal Kelurahan Sangkaragung tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit umum (RSU) Negara.

Menariknya, PMI tersebut diketahui positif berdasar hasil rapid test kedua setelah sebulan lebih berada di rumah dan hasil rapid test pertama negatif.

Hal tersebut diakui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, PMI yang baru masuk dalam daftar pasien dalam pengawasan (PDP) tersebut sebelumnya dalam pantauan selama 14 hari petugas surveilans.

Selama proses pemantauan sejak pulang dari luar negeri awal bulan April tidak ada gejala sakit yang mengarah pada Covid-19.

Karena saat datang dari luar negeri belum ada karantina PMI di hotel seperti sekarang ini, PMI tersebut menjalani karantina mandiri di rumah dengan pemantauan dari tim surveilans.

Karena tidak ada gejala dianggap sudah selesai masa karantina mandiri selama 14 hari. “Tidak ada gejala klinis selama proses pemantauan,” ujarnya.

Namun demikian, melihat perkembangan kasus Covid-19 di daerah lain, tim medis dari Puskesmas melakukan pemeriksaan lagi dengan rapid test pada PMI tersebut.

Hasil tes cepat tersebut diketahui reaktif atau positif. “Namun, untuk memastikan lagi, PDP baru ini akan dilakukan pengambilan spesimen swab,” tegasnya.

Kasus tersebut menandakan bahwa meskipun seseorang dalam kondisi sehat selama 14 hari masa karantina belum tentu aman dari infeksi virus.

Karena itu, Gugus Tugas juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan optimis menghadapi wabah Covid-19.

Mengimbau agar warga tetap melaksanakan anjuran pemerintah yaitu physical distancing dan selalu menggunakan masker, agar tetap aman terhindar penularan Covid-19.

“Jadi kuncinya memang disiplin serta pengawasan yang baik. Penanganan covid-19 senantiasa dinamis dan siapapun diantara kita bisa saja terkena, karena itu selalu waspada,” terangnya.

Meskipun belum ada hasil swab, berdasar hasil rapid test positif tersebut tim surveilans sudah melakukan pendataan kontak sebagai screening awal.

Hal tersebut untuk mengantisipasi hasil swab nantinya positif, sehingga bisa segera dilakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap orang yang kontak. “Kami berharap hasil swab negatif,” terangnya.

Dengan adanya satu orang PMI tersebut, ruang isolasi RSU Negara saat ini merawat PDP yang masih menunggu hasil swab saat ini dua orang, sedangkan pasien positif Covid-19 sebanyak tiga orang.

Sedangkan satu orang warga Jembrana yang positif Covid-19 dirawat di RS PTN Udayana. Arisantha menambahkan, para PMI asal Jembrana yang dikarantina total sebanyak 190 orang,

dari jumlah tersebut 166 orang sudah menjalani rapid test. Sedangkan PMI yang masih menjalani karantina sebanyak 63 orang di beberapa hotel di Jembrana. 

NEGARA – Satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana reaktif atau positif Covid-19 berdasar hasil rapid test.

Karena itu, PMI asal Kelurahan Sangkaragung tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit umum (RSU) Negara.

Menariknya, PMI tersebut diketahui positif berdasar hasil rapid test kedua setelah sebulan lebih berada di rumah dan hasil rapid test pertama negatif.

Hal tersebut diakui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, PMI yang baru masuk dalam daftar pasien dalam pengawasan (PDP) tersebut sebelumnya dalam pantauan selama 14 hari petugas surveilans.

Selama proses pemantauan sejak pulang dari luar negeri awal bulan April tidak ada gejala sakit yang mengarah pada Covid-19.

Karena saat datang dari luar negeri belum ada karantina PMI di hotel seperti sekarang ini, PMI tersebut menjalani karantina mandiri di rumah dengan pemantauan dari tim surveilans.

Karena tidak ada gejala dianggap sudah selesai masa karantina mandiri selama 14 hari. “Tidak ada gejala klinis selama proses pemantauan,” ujarnya.

Namun demikian, melihat perkembangan kasus Covid-19 di daerah lain, tim medis dari Puskesmas melakukan pemeriksaan lagi dengan rapid test pada PMI tersebut.

Hasil tes cepat tersebut diketahui reaktif atau positif. “Namun, untuk memastikan lagi, PDP baru ini akan dilakukan pengambilan spesimen swab,” tegasnya.

Kasus tersebut menandakan bahwa meskipun seseorang dalam kondisi sehat selama 14 hari masa karantina belum tentu aman dari infeksi virus.

Karena itu, Gugus Tugas juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan optimis menghadapi wabah Covid-19.

Mengimbau agar warga tetap melaksanakan anjuran pemerintah yaitu physical distancing dan selalu menggunakan masker, agar tetap aman terhindar penularan Covid-19.

“Jadi kuncinya memang disiplin serta pengawasan yang baik. Penanganan covid-19 senantiasa dinamis dan siapapun diantara kita bisa saja terkena, karena itu selalu waspada,” terangnya.

Meskipun belum ada hasil swab, berdasar hasil rapid test positif tersebut tim surveilans sudah melakukan pendataan kontak sebagai screening awal.

Hal tersebut untuk mengantisipasi hasil swab nantinya positif, sehingga bisa segera dilakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap orang yang kontak. “Kami berharap hasil swab negatif,” terangnya.

Dengan adanya satu orang PMI tersebut, ruang isolasi RSU Negara saat ini merawat PDP yang masih menunggu hasil swab saat ini dua orang, sedangkan pasien positif Covid-19 sebanyak tiga orang.

Sedangkan satu orang warga Jembrana yang positif Covid-19 dirawat di RS PTN Udayana. Arisantha menambahkan, para PMI asal Jembrana yang dikarantina total sebanyak 190 orang,

dari jumlah tersebut 166 orang sudah menjalani rapid test. Sedangkan PMI yang masih menjalani karantina sebanyak 63 orang di beberapa hotel di Jembrana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/