32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:47 PM WIB

Pemudik ke Jawa Mulai Ramai, Syahbandar Gilimanuk Bilang…

GILIMANUK – Hari pertama operasi Ketupat Agung resmi dimulai. Pemudik yang menyeberang ke Pulau Jawa berangsur mulai ramai. Meski pemudik sudah ramai, namun belum terjadi antrean.

Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, pemudik berdatangan sejak pagi. Pemudik yang mendahului mudik ini didominasi oleh pemudik bersepeda motor dan pemudik tanpa kendaraan.

Aliran sepeda motor tampak mulai ramai sejak subuh. Mereka yang mudik mendahului selain karena sudah libur juga untuk menghindari terjebak antrean.

“Saya kerja proyek di Nusa Dua dan sudah selesai sehingga mudik lebih dahulu,” ujar Rohib, pemudik asal Bondowoso.

Rian pemudik asal Genteng, juga mudik lebih dahulu karena takut terjebak antrean.”Tahun lalu saya seharian ngantre. Mumpung sudah libur saya mudik agar tidak lama ngantre dan bisa lebih lama di kampung bersama keluarga,” ungkapnya.

Meski aliran sepeda motor terus terjadi, namun tidak sampai terjadi antrean di loket tiket maupun di dalam pelabuhan. 

Selain pemudik bermotor, pemudik pejalan kaki juga sudah ramai. Mereka juga sebagian besar buruh proyek dan pedagang.

“Pekerjaan sudah selesai dan gaji juga sudah dibayar. Jadi saya langsung pulang,” ujar Rahmat, asal Banyuwangi yang mudik sambil membawa alat-alat kerjanya. 

Manajer usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, mengakui kalau mulai terjadi peningkatan pemudik yang menyeberang ke Jawa.

“Secara visual memang untuk sepeda motor dan penumpang biasa mulai meningkat. Namun masih tergolong normal dan penyeberangan juga masih normal,” ungkap Syahbandar Gilimanuk ini.

Menurut Heru, prediksi lonjakan pemudik akan terjadi pada H-4 sampai H-1.”Kita harapkan pemudik terus mengalir sejak jauh-jauh hari sehingga mendekati Lebaran tidak terjadi penumpukan dan antrean panjang,” ungkapnya. 

GILIMANUK – Hari pertama operasi Ketupat Agung resmi dimulai. Pemudik yang menyeberang ke Pulau Jawa berangsur mulai ramai. Meski pemudik sudah ramai, namun belum terjadi antrean.

Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, pemudik berdatangan sejak pagi. Pemudik yang mendahului mudik ini didominasi oleh pemudik bersepeda motor dan pemudik tanpa kendaraan.

Aliran sepeda motor tampak mulai ramai sejak subuh. Mereka yang mudik mendahului selain karena sudah libur juga untuk menghindari terjebak antrean.

“Saya kerja proyek di Nusa Dua dan sudah selesai sehingga mudik lebih dahulu,” ujar Rohib, pemudik asal Bondowoso.

Rian pemudik asal Genteng, juga mudik lebih dahulu karena takut terjebak antrean.”Tahun lalu saya seharian ngantre. Mumpung sudah libur saya mudik agar tidak lama ngantre dan bisa lebih lama di kampung bersama keluarga,” ungkapnya.

Meski aliran sepeda motor terus terjadi, namun tidak sampai terjadi antrean di loket tiket maupun di dalam pelabuhan. 

Selain pemudik bermotor, pemudik pejalan kaki juga sudah ramai. Mereka juga sebagian besar buruh proyek dan pedagang.

“Pekerjaan sudah selesai dan gaji juga sudah dibayar. Jadi saya langsung pulang,” ujar Rahmat, asal Banyuwangi yang mudik sambil membawa alat-alat kerjanya. 

Manajer usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, mengakui kalau mulai terjadi peningkatan pemudik yang menyeberang ke Jawa.

“Secara visual memang untuk sepeda motor dan penumpang biasa mulai meningkat. Namun masih tergolong normal dan penyeberangan juga masih normal,” ungkap Syahbandar Gilimanuk ini.

Menurut Heru, prediksi lonjakan pemudik akan terjadi pada H-4 sampai H-1.”Kita harapkan pemudik terus mengalir sejak jauh-jauh hari sehingga mendekati Lebaran tidak terjadi penumpukan dan antrean panjang,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/