26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:19 AM WIB

BKSDA Bali Evakuasi Lumba-lumba dan Satwa Langka di Hotel Melka

SINGARAJA – Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali akhir mengevakuasi sejumlah satwa yang berada di Hotel Melka Lovina, Singaraja.

Sebanyak 4 unit mobil truk dikerahkan untuk mengevakuasi beberapa jenis satwa yang sudah puluhan tahun dipelihara oleh pemilik Hotel Melka.

Ada sekitar 23 jenis satwa yang dilindungi yang dievakuasi, termasuk di antaranya lumba-lumba. Evakuasi dilakukan pasca adanya kematian lumba-lumba-lumba Sabtu (3/8) lalu.

Sengketa kepemilikan hotel mempuruk kondisi Hotel Melka. Penyidik BKSDA Bali Sumarsono mengatakan, evakuasi dilakukan setelah keluar hasil pemeriksaan tim dokter dan para ahli hewan.    

“Kalau untuk satwa selain dari lumba-lumba semua dievakuasi (hari ini red). Sementara dari 4 satwa lumba-lumba ada 2 lumba-lumba masih tersisa,” kata Sumarsono.

Dua lumba-lumba yang tersisa, kata dia, tidak dapat lakukan evakuasi mengingat kondisi fisik dan kesehatan lumba-lumba tersebut yang tidak fit.

Setelah diperiksa kesehatan oleh tim dokter, dua lumba-lumba tersebut perlu dilakukan observasi dan treatment.

“Jika nanti dicek kembali oleh tim dokter dan kondisi dua lumba-lumba tersebut dinyatakan layak untuk dievakuasi. Maka tahap selanjutnya BKSDA akan melakukan evakuasi,” terangnya.

Alasan pemindahan satwa di Hotel Melka, kata Sumarsono, karena Hotel Melka akan di relokasi ke tempat yang baru di daerah Canggu, Kuta Utara, Badung.

Hotel Melka sedang membangun tempat tersebut. Sedangkan tempat yang lama masih bersengketa dengan pihak ketiga.

Di Canggu juga milik CV. Hotel Melka sendiri sedang dibangun fasilitasnya. Selain itu terkait kematian dari lumba-lumba itu sendiri.

“Lumba-lumba yang meninggal milik dari Hotel Melka sedang diperiksa sampel jaringannnya, kita tunggu saja hasilnya beberapa hari lagi, masih diteliti oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Bali,” katanya.

Disinggung apakah ada kemungkinan tempat ini tidak layak sehingga harus dipindahkan, kata dia, fasilitas yang ada di Hotel Melka sudah layak dan memenuhi standar.

“Layak kualitas air, kedalamannya memenuhi syarat, kipper dan dokter hewan juga ada untuk satwa lumba-lumba.

Selain itu kesedian pakan dipreser juga kemarin kita cek masih bagus dan cukup. Kemudian tidak ada komplain setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter kami,” ungkapnya.  

Sumarsono menambahkan untuk dua lumba-lumba dan buaya yang dievakuasi dititip di Taman Safari, Gianyar.

“Sedangkan satwa lainnya. Seperti burung monyet, ular dan satwa lainnya kita titipkan di Bali Zoo Park, Gianyar. Sebagian juga ada yang dititip di BKSDA Bali,” tandasnya.

SINGARAJA – Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali akhir mengevakuasi sejumlah satwa yang berada di Hotel Melka Lovina, Singaraja.

Sebanyak 4 unit mobil truk dikerahkan untuk mengevakuasi beberapa jenis satwa yang sudah puluhan tahun dipelihara oleh pemilik Hotel Melka.

Ada sekitar 23 jenis satwa yang dilindungi yang dievakuasi, termasuk di antaranya lumba-lumba. Evakuasi dilakukan pasca adanya kematian lumba-lumba-lumba Sabtu (3/8) lalu.

Sengketa kepemilikan hotel mempuruk kondisi Hotel Melka. Penyidik BKSDA Bali Sumarsono mengatakan, evakuasi dilakukan setelah keluar hasil pemeriksaan tim dokter dan para ahli hewan.    

“Kalau untuk satwa selain dari lumba-lumba semua dievakuasi (hari ini red). Sementara dari 4 satwa lumba-lumba ada 2 lumba-lumba masih tersisa,” kata Sumarsono.

Dua lumba-lumba yang tersisa, kata dia, tidak dapat lakukan evakuasi mengingat kondisi fisik dan kesehatan lumba-lumba tersebut yang tidak fit.

Setelah diperiksa kesehatan oleh tim dokter, dua lumba-lumba tersebut perlu dilakukan observasi dan treatment.

“Jika nanti dicek kembali oleh tim dokter dan kondisi dua lumba-lumba tersebut dinyatakan layak untuk dievakuasi. Maka tahap selanjutnya BKSDA akan melakukan evakuasi,” terangnya.

Alasan pemindahan satwa di Hotel Melka, kata Sumarsono, karena Hotel Melka akan di relokasi ke tempat yang baru di daerah Canggu, Kuta Utara, Badung.

Hotel Melka sedang membangun tempat tersebut. Sedangkan tempat yang lama masih bersengketa dengan pihak ketiga.

Di Canggu juga milik CV. Hotel Melka sendiri sedang dibangun fasilitasnya. Selain itu terkait kematian dari lumba-lumba itu sendiri.

“Lumba-lumba yang meninggal milik dari Hotel Melka sedang diperiksa sampel jaringannnya, kita tunggu saja hasilnya beberapa hari lagi, masih diteliti oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Bali,” katanya.

Disinggung apakah ada kemungkinan tempat ini tidak layak sehingga harus dipindahkan, kata dia, fasilitas yang ada di Hotel Melka sudah layak dan memenuhi standar.

“Layak kualitas air, kedalamannya memenuhi syarat, kipper dan dokter hewan juga ada untuk satwa lumba-lumba.

Selain itu kesedian pakan dipreser juga kemarin kita cek masih bagus dan cukup. Kemudian tidak ada komplain setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter kami,” ungkapnya.  

Sumarsono menambahkan untuk dua lumba-lumba dan buaya yang dievakuasi dititip di Taman Safari, Gianyar.

“Sedangkan satwa lainnya. Seperti burung monyet, ular dan satwa lainnya kita titipkan di Bali Zoo Park, Gianyar. Sebagian juga ada yang dititip di BKSDA Bali,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/