RadarBali.com – Keluarnya peraturan presiden (perpres) No 87/2017 tentang pendidikan karakter disambut baik dunia pendidikan di Bali.
Perpres yang menganulir permendikbud tentang kewajiban sekolah lima hari atau full day school itu, dianggap lebih adil dan bisa diterima masyarakat.
Tidak hanya itu, perpres yang diteken presiden Jokowi beberapa hari lalu itu dinilai lebih menyejukkan hati rakyat.
Pengamat pendidikan Prof Putu Rumawan Salain menyebut, perpres yang dikeluarkan presiden Jokowi patut didukung.
Menurutnya, perpres tersebut sangat tepat karena mementingkan penanganan karakter pendidikan.
“Jujur, perpres ini jauh lebih menyejukkan daripada permendikbud sebelumnya. Mungkin tidak etis mencabut permen, sehingga muncul perpres yang lebih tinggi. Ini patut diapresiasi,” kata Rumawan Salain.
Guru besar Unud itu menandaskan, pendidikan karakter memang menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia. Dia mencontohkan perkembangan tekhnologi seperti gadget yang begitu cepat membuat orang menjadi individualistik.
Hal itu diperparah dengan perkembangan media sosial (medsos) yang banyak memproduksi dan menyebar berita hoax atau bohong.
Konflik horisontal kerap tercipta karena berita-berita hoax dan provokasi medsos. Rumawan Salain berharap perpres No 87/2017 bisa dijadikan dasar memperbaiki karakter bangsa Indonesia.
Khusus di Bali, Rumawan meminta sekolah dan guru lebih banyak mengajarkan kearifan lokal bersifat moral. Di antaranya pelajaran tentang menyama braya saling toleransi.
“Perlu juga ditanamkan karma phala (hukum karma) sejak dini. Siapa berbuat baik dapat balasan baik, dan sebaliknya. Ini untuk membuat manusia bermoral luhur,” tukas pria asal Gianyar itu.