SINGARAJA -Kasus pembuangan bayi kembali gegerkan warga. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan warga di Jalan Parikesit, Kelurahan Banjar Tegal, Singaraja, Bali tepatnya di depan tempat penitipan anak (TPA) Lila Hita, Singaraja.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali Biro Buleleng, Rabu (9/1) saat pertama kali ditemukan, bayi yang dibungkus kain lalu dimasukkan ke dalam kardus minuman kemasan itu juga ditemukan uang Rp 200 ribu.
Tidak jelas maksud uang yang ditaruh dekat sang bayi dalam kardus Namun diduga, uang pecahan sebesar Rp 200 ribu itu sengaja ditaruh oleh ibu bayi.
“Tetangga saya Pak Arsana yang menemukan. Waktu itu dia mau jalan-jalan pagi sekitar jam setengah enam pagi,” terang Gusti Armini, warga setempat.
Atas temuan bayi, Kepala Sub Bagian Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya membenarkan. Menurut Sumarjaya, usai menerima laporan, saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan.
“Personil kami masih penyelidikan di lapangan. Siang ini kami sampaikan perkembangannya,” kata Sumarjaya.
SINGARAJA -Kasus pembuangan bayi kembali gegerkan warga. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan warga di Jalan Parikesit, Kelurahan Banjar Tegal, Singaraja, Bali tepatnya di depan tempat penitipan anak (TPA) Lila Hita, Singaraja.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali Biro Buleleng, Rabu (9/1) saat pertama kali ditemukan, bayi yang dibungkus kain lalu dimasukkan ke dalam kardus minuman kemasan itu juga ditemukan uang Rp 200 ribu.
Tidak jelas maksud uang yang ditaruh dekat sang bayi dalam kardus Namun diduga, uang pecahan sebesar Rp 200 ribu itu sengaja ditaruh oleh ibu bayi.
“Tetangga saya Pak Arsana yang menemukan. Waktu itu dia mau jalan-jalan pagi sekitar jam setengah enam pagi,” terang Gusti Armini, warga setempat.
Atas temuan bayi, Kepala Sub Bagian Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya membenarkan. Menurut Sumarjaya, usai menerima laporan, saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan.
“Personil kami masih penyelidikan di lapangan. Siang ini kami sampaikan perkembangannya,” kata Sumarjaya.
