28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:47 AM WIB

Suwirta Sosialisasi TOSS Gema Santi

RadarBali.com– Pemkab Klungkung terus berupaya atasi permasalahan sampah.

Caranya, launching program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi. Ini hasil kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta pada 12 Desember 2017.

’’Dengan dibangunnya TOSS, dapat digunakan sebagai peluang bisnis dan juga sumber ekonomi alternatif,’’ kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sosialisasi TOSS Gema Santi di Balai Banjar Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Rabu lalu (7/2). 

Manfaat tersebut, paparnya, dilakukan melalui pengolahan sampah metode peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan bio activator.

Dengan metode ini, dalam 3 hari bau sampah hilang, kemudian waktu 10 hari volume sampah berkurang.

 Sampah tersebut dibentuk menjadi briket dan pellet. Nantinya, digunakan sebagai bahan bakar proses memasak, hinga energi listrik pakai gasifier. 

Bila desa ingin membangun TOSS, maka bisa memperoleh keuntungan dengan menjual hasil olahan sampah dalam bentuk pelet ke PT. Indonesia Power.

Pemkab Klungkung menyiapkan alat pencacah dan pengolah plastik.

Suwirta juga mengajak anak-anak muda belajar mengolah sampah, dengan berkunjung ke IPLT Takmung.

Apabila ingin belajar langsung dari  anak-anak muda yang terlebih dahulu menerapkan Program TOSS Gema Santi, Bupati Suwirta menganjurkan berkunjung ke TOSS Gelgel, yang dilakukan  anak muda setempat. (djo)

RadarBali.com– Pemkab Klungkung terus berupaya atasi permasalahan sampah.

Caranya, launching program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi. Ini hasil kerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta pada 12 Desember 2017.

’’Dengan dibangunnya TOSS, dapat digunakan sebagai peluang bisnis dan juga sumber ekonomi alternatif,’’ kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sosialisasi TOSS Gema Santi di Balai Banjar Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Rabu lalu (7/2). 

Manfaat tersebut, paparnya, dilakukan melalui pengolahan sampah metode peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan bio activator.

Dengan metode ini, dalam 3 hari bau sampah hilang, kemudian waktu 10 hari volume sampah berkurang.

 Sampah tersebut dibentuk menjadi briket dan pellet. Nantinya, digunakan sebagai bahan bakar proses memasak, hinga energi listrik pakai gasifier. 

Bila desa ingin membangun TOSS, maka bisa memperoleh keuntungan dengan menjual hasil olahan sampah dalam bentuk pelet ke PT. Indonesia Power.

Pemkab Klungkung menyiapkan alat pencacah dan pengolah plastik.

Suwirta juga mengajak anak-anak muda belajar mengolah sampah, dengan berkunjung ke IPLT Takmung.

Apabila ingin belajar langsung dari  anak-anak muda yang terlebih dahulu menerapkan Program TOSS Gema Santi, Bupati Suwirta menganjurkan berkunjung ke TOSS Gelgel, yang dilakukan  anak muda setempat. (djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/