27.1 C
Jakarta
27 April 2024, 21:32 PM WIB

Dampak Corona, Harga Jahe Merah di Denpasar Melambung Tinggi

DENPASAR – Beredarnya informasi jahe merah dapat menangkal virus corona berimbas pada kenaikan harga.

 

Bahkan, harga jahe merah di sejumlah pasar di Denpasar mengalami kenaikan signifikan.

 

Seperti dibenarkan Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar,

 Gede Sukadana.

 

Menurutnya, dari informasi yang diterima dari sejumlah pedagang, harga jahe merah naik dari awalnya Rp 50 ribu per kilogram, kini sejak merebaknya wabah virus corona, harga naik menjadi Rp 80 ribu per kilogramnya

 

“Sebelumnya antara Rp 50 ribu sampai dengan Rp 60 ribu perkilogram. Sekarang harganya antara Rp 80 ribu sampai dengan Rp 100 ribu per kilogram,” ujar Sukadana, Senin (9/3).

 

Menurutnya, kenaikan harga jahe merah di pasaran itu diakui di luar kendali.

 

“Harga ini belum dikatakan normal. Normalnya kan dibawah Rp 60 ribu. Besok saya cek lagi ke pasar,” terangnya.

 

Meningkatnya harga jahe juga berdampak pada para petani. Mereka agak kesusahan memenuhi kebutuhan pasar.

 

Sebab musim panen untuk jahe berada di bulan Juli dan Agustus. Meski begitu, hal ini membuat para petani lebih bersemangat.

 

Sementara itu, sebelumnya Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K. Lukito menyatakan, jika tanaman empon-empon seperti  jahe, kunyit, dan temulawak bisa bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

 

“Kalau untuk menangkal virus Corona, itu perlu uji klinis,” ujarnya saat ditemui di Kuta pada Kamis (5/5) lalu.

 

Menurutnya, bahan-bahan tersebut memang dapat meningkatkan imunitas pada tubuh. Jika tubuh sehat, maka segala macam penyakit atau virus yang masuk ke tubuh bisa tentu sulit.

 

Untuk itu, kekebalan pada tubuh dapat dengan apapun obatnya, akan baik karena meningkatkan daya tahan pada tubuh. Tak hanya jahe, kunyit ataupun temulawak. 

DENPASAR – Beredarnya informasi jahe merah dapat menangkal virus corona berimbas pada kenaikan harga.

 

Bahkan, harga jahe merah di sejumlah pasar di Denpasar mengalami kenaikan signifikan.

 

Seperti dibenarkan Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar,

 Gede Sukadana.

 

Menurutnya, dari informasi yang diterima dari sejumlah pedagang, harga jahe merah naik dari awalnya Rp 50 ribu per kilogram, kini sejak merebaknya wabah virus corona, harga naik menjadi Rp 80 ribu per kilogramnya

 

“Sebelumnya antara Rp 50 ribu sampai dengan Rp 60 ribu perkilogram. Sekarang harganya antara Rp 80 ribu sampai dengan Rp 100 ribu per kilogram,” ujar Sukadana, Senin (9/3).

 

Menurutnya, kenaikan harga jahe merah di pasaran itu diakui di luar kendali.

 

“Harga ini belum dikatakan normal. Normalnya kan dibawah Rp 60 ribu. Besok saya cek lagi ke pasar,” terangnya.

 

Meningkatnya harga jahe juga berdampak pada para petani. Mereka agak kesusahan memenuhi kebutuhan pasar.

 

Sebab musim panen untuk jahe berada di bulan Juli dan Agustus. Meski begitu, hal ini membuat para petani lebih bersemangat.

 

Sementara itu, sebelumnya Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K. Lukito menyatakan, jika tanaman empon-empon seperti  jahe, kunyit, dan temulawak bisa bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

 

“Kalau untuk menangkal virus Corona, itu perlu uji klinis,” ujarnya saat ditemui di Kuta pada Kamis (5/5) lalu.

 

Menurutnya, bahan-bahan tersebut memang dapat meningkatkan imunitas pada tubuh. Jika tubuh sehat, maka segala macam penyakit atau virus yang masuk ke tubuh bisa tentu sulit.

 

Untuk itu, kekebalan pada tubuh dapat dengan apapun obatnya, akan baik karena meningkatkan daya tahan pada tubuh. Tak hanya jahe, kunyit ataupun temulawak. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/