28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:15 AM WIB

Dikarantina 14 Hari, Warga Banjar Munduk Keluhkan Kebutuhan Bumbu

NEGARA – Setelah hampir sepekan karantina Banjar Munduk, Desa Kaliakah, warga yang menjalani karantina mengeluhkan bantuan dari pemerintah.

Warga mulai mengeluhkan kebutuhan dapur yang mulai menipis, sedangkan bantuan pemerintah terbatas. Karena itu, warga berharap ada bantuan pendukung lainnya.

Informasi yang dihimpun, warga Banjar Munduk yang menjalani karantina sejak Jumat (3/7) pekan lalu sudah menerima paket bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Paket bantuan tersebut berupa beras, minyak goreng, telur dan mie instan. Bantuan tahap pertama tersebut diberikan bertahap selama 14 hari masa karantina.

Namun yang menjadi masalah, kebutuhan dapur untuk memasak paket bantuan sudah menipis. Terutama kebutuhan bumbu dapur.

Bahkan, beberapa warga sudah tidak memiliki bumbu dapur untuk memasak. Padahal warga sudah dilarang melakukan aktivitas di luar rumah selama karantina.

Hal tersebut akibat dari karantina banjar yang diberlakukan terlalu cepat, sehinga warga belum sempat menyiapkan kebutuhan pokok lain yang tidak ada dalam paket bantuan pemerintah.

Warga berharap bantuan paket tahap berikutnya dilengkapi dengan kebutuhan pokok lain. Kebutuhan lain warga untuk kebutuhan sehari-hari warga yang tidak ada paket pemerintah seperti untuk kebutuhan mandi dan gas untuk memasak.

Terpenting lagi kebutuhan untuk listrik, terutama listrik pulsa. “Kalau mau beli dimana, tidak ada arung buka. Kami juga sudah tidak bekerja, padahal rata-rata warga buruh harian,” kata salah satu warga Banjar Munduk.

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta mengakui adanya keluhan warga mengenai kebutuhan bumbu dapur warga yang menjalani karantina.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten untuk mencarikan solusi kebutuhan warga tersebut, selain paket sembako yang telah diterima.

“Kami koordinasi dulu dengan kabupaten menangani masalah ini agar ada solusi,” terangnya.  

Sekretaris II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, bantuan paket sembako untuk kebutuhan warga sudah disalurkan tahap pertama, berupa beras, minyak goreng, telur dan mie instan.

Pihaknya akan memberikan bantuan tahap berikutnya pada warga yang menjalani karantina banjar.

Mengenai keluhan warga untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencarikan solusi. “Kami koordinasikan dengan dinas sosial untuk jaring pengaman sosialnya,” tandasnya.

NEGARA – Setelah hampir sepekan karantina Banjar Munduk, Desa Kaliakah, warga yang menjalani karantina mengeluhkan bantuan dari pemerintah.

Warga mulai mengeluhkan kebutuhan dapur yang mulai menipis, sedangkan bantuan pemerintah terbatas. Karena itu, warga berharap ada bantuan pendukung lainnya.

Informasi yang dihimpun, warga Banjar Munduk yang menjalani karantina sejak Jumat (3/7) pekan lalu sudah menerima paket bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Paket bantuan tersebut berupa beras, minyak goreng, telur dan mie instan. Bantuan tahap pertama tersebut diberikan bertahap selama 14 hari masa karantina.

Namun yang menjadi masalah, kebutuhan dapur untuk memasak paket bantuan sudah menipis. Terutama kebutuhan bumbu dapur.

Bahkan, beberapa warga sudah tidak memiliki bumbu dapur untuk memasak. Padahal warga sudah dilarang melakukan aktivitas di luar rumah selama karantina.

Hal tersebut akibat dari karantina banjar yang diberlakukan terlalu cepat, sehinga warga belum sempat menyiapkan kebutuhan pokok lain yang tidak ada dalam paket bantuan pemerintah.

Warga berharap bantuan paket tahap berikutnya dilengkapi dengan kebutuhan pokok lain. Kebutuhan lain warga untuk kebutuhan sehari-hari warga yang tidak ada paket pemerintah seperti untuk kebutuhan mandi dan gas untuk memasak.

Terpenting lagi kebutuhan untuk listrik, terutama listrik pulsa. “Kalau mau beli dimana, tidak ada arung buka. Kami juga sudah tidak bekerja, padahal rata-rata warga buruh harian,” kata salah satu warga Banjar Munduk.

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta mengakui adanya keluhan warga mengenai kebutuhan bumbu dapur warga yang menjalani karantina.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten untuk mencarikan solusi kebutuhan warga tersebut, selain paket sembako yang telah diterima.

“Kami koordinasi dulu dengan kabupaten menangani masalah ini agar ada solusi,” terangnya.  

Sekretaris II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, bantuan paket sembako untuk kebutuhan warga sudah disalurkan tahap pertama, berupa beras, minyak goreng, telur dan mie instan.

Pihaknya akan memberikan bantuan tahap berikutnya pada warga yang menjalani karantina banjar.

Mengenai keluhan warga untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencarikan solusi. “Kami koordinasikan dengan dinas sosial untuk jaring pengaman sosialnya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/