DENPASAR – Desa Sanur Kaja, Denpasar kembali sukses menghelat even spektakuler mereka bertajuk Sanur Fiesta.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari penuh ini menjadi ajang unjuk kreativitas bagi karang taruna desa setempat yang didukung penuh pihak desa melalaui dana desa.
Di samping aneka perlombaan, Sanur Fiesta juga marak dengan gelaran pameran hasil dari pembinaan desa pada masyarakat yang juga melibatkan sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Sanur Kaja dan desa-desa sekitar lainnya.
“Kenapa kita juga mengundang UMKM yang ada di luar desa kami?, karena agar masyarakat kita dapat masukan dari luar, ya semacam studi banding,” terang Kepala Desa Sanur Kaja Made Sudana.
Selain Sanur Fiesta yang merupakan annual event, Desa Sanur Kaja juga concern terhadap penanangan sampah di lingkungannya.
Lewat Depo Sampah yang dibentuk dengan menggandeng pihak ketiga dalam hal pengolahan sampah, Depo Sampah di Desa Sanur Kaja sukses menerapkan sistem digitalisasi dalam penanganan sampah.
”Kami mempunyai aplikasi untuk Depo Sampah ini. Jadi ada data jumlah pelanggan dan lokasi-lokasi mereka. Angkutan sampahnya juga dilengkapi GPS untuk dapat mendeteksi area-area mereka,” papar Made Sudana.
Hasil kerja keras dan inovasi yang selama ini dijalankan oleh Desa Sanur Kaja dalam hal pengelolaan sampah yang terintegrasi dan memanfaatkan teknologi digital ini tidak sia-sia. Terbukti, di tahun 2018 ini Desa Sanur Kaja masuk dalam 100 Desa Terbaik di Indonesia.
“Kami satu-satunya desa dari Kota Denpasar yang masuk kategori itu,” tutupnya dengan bangga. (dwa/yog)