33.5 C
Jakarta
26 April 2024, 14:59 PM WIB

Proyek Irigasi 912 Ha Tersendat, Persawahan Terancam Tidak Terairi

RadarBali.com – Di tahun 2017 ini, Pemkan Klungkung mulai memperbaiki sebanyak enam daerah irigasi dengan total luas 912 hektare, sepanjang 6.521 meter.

Anggaran perbaikan tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Khusus (BKK), dan APBD.

Sayangnya akibat sulitnya mendapatkan material bangunan seperti pasir dan batu berkaitan dengan situasi Gunung Agung saat ini, separuh pelaksanaan pekerjaan irigasi tersebut tersendat.

“Itu sebagian besar yang di danai BKK. Atas kondisi itu pelaksana mengajukan permohonan perpanjangan pelaksanaan atau perpanjangan kontrak,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung I Gusti Nyoman Suparta.

Berkaitan dengan permohonan para pelaksana tersebut, menurutnya, belum mendapat tanggapan dari Pemkab Klungkung apakah mengabulkan permohonan pelaksana atau tidak.

Belum diambilnya keputusan oleh Pemkab Klungkung menurutnya karena hingga saat ini belum ada payung hukum yang lebih tinggi, yaitu dari Gubernur Provinsi Bali.

“Sehingga saya berencana berkonsultasi ke pemerintah pusat membicarakan ini. Namun sebelumnya harus dikomunikasikan dengan Bupati,” katanya.

Diungkapkannya, proyek saluran irigasi ini rata-rata dengan waktu pelaksana selama 3-4 bulan dan ada yang dimulai sejak bulan Agustus.

“Material yang sulit didapatkan itu adalah batu. Walaupun dapat, harganya pasti mahal,” ujarnya. Terkait kondisi ini, pihaknya mengaku khawatir akan berdampak pada pola tanam padi yang tentunya akan mundur.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, IB Gede Juanida mengaku belum mengetahui permasalahan ini.

Namun jika permasalahan material ini benar-benar terjadi dan berdampak terhadap tidak bisa diairinya persawahan hingga 100 persen, maka akan berdampak pada masa tanam.

“Mungkin nanti komoditasnya kami akan ganti dari yang seharusnya padi menjadi palawija yang tidak menggunakan air terlalu banyak,” tandasnya.

Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Klungkung Made Jati Kesuma mengungkapkan, tahun ini daerah irigasi yang ditangani yakni daerah irigasi Giri yag berada di Kecamatan Banjarangkan,

daerah irigasi Cai, Kecamatan Banjarangkan), daerah Irigasi Pau, Kecamatan Banjarangkan, daerah irigasi Tunggakalas, Banjarangkan, daerah irigasi Getakan, Banjarangkan dan daerah irigasi Sidayu, Banjarangkan.

Panjang irigasi direncanakan 6.521 meter dengan menggunakan anggaran DAK sebesar Rp 5.577.000.000 untuk panjang 3.662 meter dan anggaran APBD sebesar Rp 1.730.120.000 untuk panjang 2.859 meter. 

RadarBali.com – Di tahun 2017 ini, Pemkan Klungkung mulai memperbaiki sebanyak enam daerah irigasi dengan total luas 912 hektare, sepanjang 6.521 meter.

Anggaran perbaikan tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Khusus (BKK), dan APBD.

Sayangnya akibat sulitnya mendapatkan material bangunan seperti pasir dan batu berkaitan dengan situasi Gunung Agung saat ini, separuh pelaksanaan pekerjaan irigasi tersebut tersendat.

“Itu sebagian besar yang di danai BKK. Atas kondisi itu pelaksana mengajukan permohonan perpanjangan pelaksanaan atau perpanjangan kontrak,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung I Gusti Nyoman Suparta.

Berkaitan dengan permohonan para pelaksana tersebut, menurutnya, belum mendapat tanggapan dari Pemkab Klungkung apakah mengabulkan permohonan pelaksana atau tidak.

Belum diambilnya keputusan oleh Pemkab Klungkung menurutnya karena hingga saat ini belum ada payung hukum yang lebih tinggi, yaitu dari Gubernur Provinsi Bali.

“Sehingga saya berencana berkonsultasi ke pemerintah pusat membicarakan ini. Namun sebelumnya harus dikomunikasikan dengan Bupati,” katanya.

Diungkapkannya, proyek saluran irigasi ini rata-rata dengan waktu pelaksana selama 3-4 bulan dan ada yang dimulai sejak bulan Agustus.

“Material yang sulit didapatkan itu adalah batu. Walaupun dapat, harganya pasti mahal,” ujarnya. Terkait kondisi ini, pihaknya mengaku khawatir akan berdampak pada pola tanam padi yang tentunya akan mundur.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, IB Gede Juanida mengaku belum mengetahui permasalahan ini.

Namun jika permasalahan material ini benar-benar terjadi dan berdampak terhadap tidak bisa diairinya persawahan hingga 100 persen, maka akan berdampak pada masa tanam.

“Mungkin nanti komoditasnya kami akan ganti dari yang seharusnya padi menjadi palawija yang tidak menggunakan air terlalu banyak,” tandasnya.

Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Klungkung Made Jati Kesuma mengungkapkan, tahun ini daerah irigasi yang ditangani yakni daerah irigasi Giri yag berada di Kecamatan Banjarangkan,

daerah irigasi Cai, Kecamatan Banjarangkan), daerah Irigasi Pau, Kecamatan Banjarangkan, daerah irigasi Tunggakalas, Banjarangkan, daerah irigasi Getakan, Banjarangkan dan daerah irigasi Sidayu, Banjarangkan.

Panjang irigasi direncanakan 6.521 meter dengan menggunakan anggaran DAK sebesar Rp 5.577.000.000 untuk panjang 3.662 meter dan anggaran APBD sebesar Rp 1.730.120.000 untuk panjang 2.859 meter. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/