29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:45 AM WIB

Lawan Covid dengan Terapi Plasma, Arta Sebut Pendonor Sebagai Pahlawan

NEGARA – Hanya ada dua orang yang lolos skrining dari 40 orang pendonor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 atau orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kemarin.

Plasma konvalesen tersebut digunakan untuk terapi pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kategori parah.

Donor plasma konvalesen yang digelar Kodim 1617 Jembrana yang pertama kali di Bali. Donor darah dan donor plasma darah ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korem 163/Wira Satya ke-60.

“Donor plasma konvalesen ini untuk terapi pasien Covid-19. Jadi, selain vaksin yang sudah diupayakan pemerintah saat ini,

terapi plasma diperuntukan bagi apsien Covid-19 kategori berat,” ujar Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna.

Dengan masuknya plasma darah dari penyintas Covid-19 pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan bisa melawan Covid-19.

Menurutnya, secara umum terapi plasma sudah sukses menyembuhkan pasien Covid-19, salah satu bukti saat pelaksanaan terapi plasma di Scapa Angkatan Darat.

“Dari provinsi se Indonesia yang memperakarsai terapi plasma di Bali, Kodam Udayana selain Scapa Angkatan Darat,” jelasnya.

Pihaknya merangkul masyarakat dan instansi di Jembrana untuk mengikuti donor plasma. Dari sekitar 40 orang yang sudah sembuh

dari paparan Covid-19 atau penyintas sudah melalui skrining, tetapi hanya dua orang yang lolos skrining karena memiliki antibodi paling kuat.

“Penyintas lain tidak lolos screening, mungkin standarnya dibawah jadi tidak boleh donor plasma,” ungkapnya.

Salah satu penyintas yang lolos skrining menjadi donor plasma konvalesen adalah Praka Wirekasme, anggota Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara.

Dengan donor plasma konvalesen, Praka Wirekasme berharap bisa membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19. “Semoga bisa membantu masyarakat yang sedang berjuang melawan Covid-19,” terangnya.

Bupati Jembrana I Putu Artha menyebut pendonor plasma konvalesen sebagai pahlawan. Karena penyintas Covid-19 sudah menyumbangkan plasma untuk orang yang terpapar Covid-19, sehingga bisa lebih cepat sembuh.

“Mereka ini pahlawan, karena  menyelamatkan orang dari Covid-19,” terangnya. Bupati berharap semakin banyak penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma, sehingga bisa membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana.

“Selain dengan pemberian vaksin, ini juga merupakan salah satu langkah kita dalam melakukan penyembuhan kepada pasien covid-19 utamanya yang bergejala berat.

Kepada masyarakat penyintas covid-19 lainnya saya minta untuk ikut berpartisipasi yang dilanjutkan juga dengan upaya penyadaran kepada masyarakat agar lebih memahami upaya – upaya pencegahan covid-19,” terangnya.

NEGARA – Hanya ada dua orang yang lolos skrining dari 40 orang pendonor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 atau orang yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kemarin.

Plasma konvalesen tersebut digunakan untuk terapi pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kategori parah.

Donor plasma konvalesen yang digelar Kodim 1617 Jembrana yang pertama kali di Bali. Donor darah dan donor plasma darah ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korem 163/Wira Satya ke-60.

“Donor plasma konvalesen ini untuk terapi pasien Covid-19. Jadi, selain vaksin yang sudah diupayakan pemerintah saat ini,

terapi plasma diperuntukan bagi apsien Covid-19 kategori berat,” ujar Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna.

Dengan masuknya plasma darah dari penyintas Covid-19 pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan bisa melawan Covid-19.

Menurutnya, secara umum terapi plasma sudah sukses menyembuhkan pasien Covid-19, salah satu bukti saat pelaksanaan terapi plasma di Scapa Angkatan Darat.

“Dari provinsi se Indonesia yang memperakarsai terapi plasma di Bali, Kodam Udayana selain Scapa Angkatan Darat,” jelasnya.

Pihaknya merangkul masyarakat dan instansi di Jembrana untuk mengikuti donor plasma. Dari sekitar 40 orang yang sudah sembuh

dari paparan Covid-19 atau penyintas sudah melalui skrining, tetapi hanya dua orang yang lolos skrining karena memiliki antibodi paling kuat.

“Penyintas lain tidak lolos screening, mungkin standarnya dibawah jadi tidak boleh donor plasma,” ungkapnya.

Salah satu penyintas yang lolos skrining menjadi donor plasma konvalesen adalah Praka Wirekasme, anggota Yonif Mekanis 741 Garuda Nusantara.

Dengan donor plasma konvalesen, Praka Wirekasme berharap bisa membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19. “Semoga bisa membantu masyarakat yang sedang berjuang melawan Covid-19,” terangnya.

Bupati Jembrana I Putu Artha menyebut pendonor plasma konvalesen sebagai pahlawan. Karena penyintas Covid-19 sudah menyumbangkan plasma untuk orang yang terpapar Covid-19, sehingga bisa lebih cepat sembuh.

“Mereka ini pahlawan, karena  menyelamatkan orang dari Covid-19,” terangnya. Bupati berharap semakin banyak penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma, sehingga bisa membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana.

“Selain dengan pemberian vaksin, ini juga merupakan salah satu langkah kita dalam melakukan penyembuhan kepada pasien covid-19 utamanya yang bergejala berat.

Kepada masyarakat penyintas covid-19 lainnya saya minta untuk ikut berpartisipasi yang dilanjutkan juga dengan upaya penyadaran kepada masyarakat agar lebih memahami upaya – upaya pencegahan covid-19,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/