GIANYAR – Gempa yang kembali mengguncang Nusa Tenggara dan Bali Kamis (9/8) kemarin mengagetkan banyak pihak.
Apalagi, gempa juga merusak kori dan bale kulkul di Merajan Gede Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.
Bangunan kori sebagai pintu gerbang utama dan bale kulkul untuk menyimpan kentongan itu rontok di bagian ukirannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku pihaknya baru menerima satu laporan kerusakan saja.
“Sampai sore ini, kami terima 1 laporan saja yang masuk. Kami masih menunggu laporan selanjutnya,” ujar Oka Digjaya.
Menurutnya, saat gempa berlangsung, tidak ada yang beraktivitas di merajan tersebut. “Kerusakan bangunan saja. Tidak ada korban manusia, mudah-mudahan tidak sampai ada,” ujarnya.
Mengenai kerusakan bangunan tinggi itu, ditanggulangi dengan cara membersihkan puing bangunan.
Gempa yang menggoyang Kamis siang juga membuat panik warga Gianyar. Di antaranya, penonton gerak jalan yang berada di jalan raya sampai kebingungan mengenai kondisi itu.
Pekerja maupun pegawai yang berada di dalam kantoran juga berhamburan keluar. Tidak hanya itu, pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit (RS) Premagana Batubulan juga keluar rumah sakit untuk mencari tempat aman.
Pasien membawa bayi mereka keluar bangunan rumah sakit. Usai gempa, pasien dan keluarganya kembali masuk rumah sakit.
Mengenai kerusakan yang terjadi, Digjaya menyarankan masyarakat mengajukan bantuan ke bupati Gianyar.
“Bisa mendapatkan bantuan, dengan cara mengirimkan proposal ke pemerintah,” terangnya.
Digjaya mengaku, gempa sebelumnya pada Senin lalu (6/8) mengakibatkan ratusan bangunan rusak. “Sebelumnya sudah kami data, kerusakan total 146 bangunan rusak. Korban luka 1 orang,” tukasnya.