NEGARA – Entah apa yang melatarbelakangi I Putu Suryadi, 32, sampai nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak wajar.
Ya, warga Banjar Munduk, Pohsanten, Mendoyo, itu nekat menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri, Sabtu (9/12) dinihari.
Sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 00.00, Suryadi menelpon istrinya Neni Florida Pong, 24, dan meminta dijemput di jalan raya.
Saat dijemput, Suryadi dilihat dalam kondisi mabuk akibat pengaruh minuman beralkohol. Neni sempat bertanya dengan suaminya, minum ke kafe sama siapa.
Dia juga menanyakan nomor ponsel teman yang diajak minum. Namun pertanyaan istrinya tidak dijawab.
Lalu Neni mengajak suaminya pulang. Setiba di rumah, suaminya yang mulutnya berbau minuman alkohol dibiarkan di teras depan karena mengira suaminya akan muntah.
Di lain sisi, Neni langsung masuk kamar. Sekitar sepuluh menit kemudian Neni mendengar suara kursi jatuh.
Saat menengok keluar, Neni menemukan suaminya tergantung di tiang teras rumah menggunakan selendang warna abu – abu dengan panjang sekitar 2 meter.
Saat tergantung, suaminya mengenakan baju kaos hitam dan celana pendek warna abu – abu tua. Melihat suaminya tergantung, Neni lalu berusaha menurunkan suaminya.
Setelah berhasil menurunkan, lalu memanggil mertuanya I Wayan Damendra, 63, dan Sayu Kade Wardani.
“Korban sempat diberikan nafas bantuan namun tidak berhasil menyadarkanya,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai.
Neni bersama mertuanya kemudian mendatangi Puskesmas Mendoyo dan melaporkan kejadian itu. Petugas Puskesmas dengan membawa ambulance lalu menuju rumah Suryadi.
Tubuh Suryadi yang sehari-hari sebagai sopir itu lalu dibawa ke Puskesmas. “Namun setelah diperiksa, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan luar, Suryadi diyakini meninggal karena gantung diri. ”Pihak keluraga sudah mengikhlaskan kematian korban dan jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka,” pungkasnya.