31.2 C
Jakarta
27 April 2024, 12:13 PM WIB

Sebut Pekerja Migran Bandel dan Sombong, Ini Perintah Baru Koster

TEJAKULA – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pemprov Bali menaruh perhatian besar dalam penanganan pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke tanah air.

Mantan anggota Komisi X DPR RI itu juga menyatakan, Pemprov Bali kini fokus menangani pekerja migran, karena hampir semua kasus Covid-19, berasal dari imported case.

Terbesar, datang dari pekerja migran. Bila pemprov telah menangani pekerja migran, maka pemerintah kabupaten/kota, bisa fokus menangani transmisi lokal.

“Dan terus terang, awalnya PMI ini bandel orangnya. Sombong-sombong lagi. Jadi saya minta, nggak boleh (begitu).

Pak Kapolres, Pak Dandim, kalau ada yang nakal-nakal, udah diambil aja orangnya. Daripada nyakitin orang. Saya melihat sempat ada itu ada yang nakal-nakal.

Sudah kita tangani baik-baik, ngoceh lagi, membandel lagi. Udah Jangan dikasih kesempatan yang begitu. Itu kan akan buat semuanya itu terjangkit.

Jadi betul-betul kita harus disiplin. Karena itu sekarang penanganan PMI-nya lebih ketat lagi,” ungkap Gubernur Koster saat melihat kondisi karantina desa di Bondalem, Tejakula, Minggu (10/5) kemarin.

Koster didampingi Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, dan Wakajati Bali Asep Maryono.

Khusus soal penanganan transmisi lokal, Gubernur Koster menyatakan pemerintah menaruh perhatian serius pada empat wilayah. Yakni Bangli, Denpasar, Buleleng, dan Karangasem.

Ia pun berharap kasus transmisi lokal covid-19 di Buleleng bisa mereda pada akhir Mei mendatang.

“Mudah-mudahan di Buleleng ini paling lambat akhir Mei sudah bisa dikendalikan semua dan bisa turun dengan cepat. Dan saya lihat kecenderungannya sudah terjadi,” tukas Koster.

TEJAKULA – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pemprov Bali menaruh perhatian besar dalam penanganan pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke tanah air.

Mantan anggota Komisi X DPR RI itu juga menyatakan, Pemprov Bali kini fokus menangani pekerja migran, karena hampir semua kasus Covid-19, berasal dari imported case.

Terbesar, datang dari pekerja migran. Bila pemprov telah menangani pekerja migran, maka pemerintah kabupaten/kota, bisa fokus menangani transmisi lokal.

“Dan terus terang, awalnya PMI ini bandel orangnya. Sombong-sombong lagi. Jadi saya minta, nggak boleh (begitu).

Pak Kapolres, Pak Dandim, kalau ada yang nakal-nakal, udah diambil aja orangnya. Daripada nyakitin orang. Saya melihat sempat ada itu ada yang nakal-nakal.

Sudah kita tangani baik-baik, ngoceh lagi, membandel lagi. Udah Jangan dikasih kesempatan yang begitu. Itu kan akan buat semuanya itu terjangkit.

Jadi betul-betul kita harus disiplin. Karena itu sekarang penanganan PMI-nya lebih ketat lagi,” ungkap Gubernur Koster saat melihat kondisi karantina desa di Bondalem, Tejakula, Minggu (10/5) kemarin.

Koster didampingi Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, dan Wakajati Bali Asep Maryono.

Khusus soal penanganan transmisi lokal, Gubernur Koster menyatakan pemerintah menaruh perhatian serius pada empat wilayah. Yakni Bangli, Denpasar, Buleleng, dan Karangasem.

Ia pun berharap kasus transmisi lokal covid-19 di Buleleng bisa mereda pada akhir Mei mendatang.

“Mudah-mudahan di Buleleng ini paling lambat akhir Mei sudah bisa dikendalikan semua dan bisa turun dengan cepat. Dan saya lihat kecenderungannya sudah terjadi,” tukas Koster.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/