26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:52 AM WIB

Sehari 1.000 Lebih Pelintas Masuk Bali, 65 Pelintas Reaktif Covid-19

NEGARA – Pos pemeriksaan khusus kendaraan dan orang masuk Bali ditambah. Hal ini dilakukan untuk mencegah lalu lintas kendaraan dan orang masuk Bali tanpa rapid test lolos.

Apalagi, dalam sehari jumlah pelintas yang mengikuti rapid test baik sopir dan kernet jumlahnya ratusan. Kendaraan logistik itu masuk Bali, baik untuk tujuan Bali maupun NTB dan NTT.

Pos penyekatan itu berada di simpang tiga Cekik, Gilimanuk, sebagai pos akhir setelah melalui pengamanan berlapis di Pelabuhan Gilimanuk.

Dengan pos penyekatan ini, peluang sopir dan kernet lolos pemeriksaan bisa dicegah. “Bagi yang sudah menerima hasil non reaktif,

bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Untuk diketahui, selama 24 jam pada hari Selasa (9/6) lalu, terjadi lonjakan arus masuk Bali. Bahkan mencapai jumlah tertinggi rapid test di Pelabuhan Gilimanuk.

Jumlahnya mencapai 1.947 rapid test yang dilakukan terhadap sopir dan kernet kendaraan pembawa logistik. Padahal hari sebelumnya, dari 1-7 Juni hanya mencapai 1.000-1.200 rapid test per hari.

Menurutnya, berdasar rapid test di pelabuhan Gilimanuk, sejak ada aturan rapid test bagi warga yang masuk Bali sudah ada 65 orang reaktif dari total 27.666 rapid test.

Terbaru satu orang sopir asal Tabanan hasil rapid test reaktif, sehingga total yang reaktif sejak diberlakukan rapid test bagi sopir dan kernet di Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 65 orang.

“Sopir yang reaktif sudah dibawa ke Tabanan,” ujarnya. Pemeriksaan untuk sopir dan kernet angkutan logistik, dipusatkan di TIC Teluk Gilimanuk.

Bagi sopir dan kernet yang tidak melakukan rapid test, akan dicegat di pos penyekatan Cekik sehingga mencegah para sopir dan kernet ini lolos hingga ke wilayah Denpasar.

NEGARA – Pos pemeriksaan khusus kendaraan dan orang masuk Bali ditambah. Hal ini dilakukan untuk mencegah lalu lintas kendaraan dan orang masuk Bali tanpa rapid test lolos.

Apalagi, dalam sehari jumlah pelintas yang mengikuti rapid test baik sopir dan kernet jumlahnya ratusan. Kendaraan logistik itu masuk Bali, baik untuk tujuan Bali maupun NTB dan NTT.

Pos penyekatan itu berada di simpang tiga Cekik, Gilimanuk, sebagai pos akhir setelah melalui pengamanan berlapis di Pelabuhan Gilimanuk.

Dengan pos penyekatan ini, peluang sopir dan kernet lolos pemeriksaan bisa dicegah. “Bagi yang sudah menerima hasil non reaktif,

bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Untuk diketahui, selama 24 jam pada hari Selasa (9/6) lalu, terjadi lonjakan arus masuk Bali. Bahkan mencapai jumlah tertinggi rapid test di Pelabuhan Gilimanuk.

Jumlahnya mencapai 1.947 rapid test yang dilakukan terhadap sopir dan kernet kendaraan pembawa logistik. Padahal hari sebelumnya, dari 1-7 Juni hanya mencapai 1.000-1.200 rapid test per hari.

Menurutnya, berdasar rapid test di pelabuhan Gilimanuk, sejak ada aturan rapid test bagi warga yang masuk Bali sudah ada 65 orang reaktif dari total 27.666 rapid test.

Terbaru satu orang sopir asal Tabanan hasil rapid test reaktif, sehingga total yang reaktif sejak diberlakukan rapid test bagi sopir dan kernet di Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 65 orang.

“Sopir yang reaktif sudah dibawa ke Tabanan,” ujarnya. Pemeriksaan untuk sopir dan kernet angkutan logistik, dipusatkan di TIC Teluk Gilimanuk.

Bagi sopir dan kernet yang tidak melakukan rapid test, akan dicegat di pos penyekatan Cekik sehingga mencegah para sopir dan kernet ini lolos hingga ke wilayah Denpasar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/