29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:01 AM WIB

Angin Kencang di Selat Bali, Penyeberangan Gilimanuk – Ketapang Tutup

GILIMANUK – Kekhawatiran cuaca buruk akan mengganggu penyeberangan di Selat Bali terjadi.

Akibat angin kencang dan gelombang tinggi Selasa (10/7) sore, penyeberangan lintas Jawa-Bali terpaksa ditutup karena membahayakan pelayaran kapal.

Cuaca buruk tersebut memang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Angin di selat Bali berembus kencang dan gelombang juga cukup tinggi.

Berdasar informasi cuaca dari BMKG  di Selat Bali bagian utara  angin timur – tenggara  dengan kecepatan 4 – 20 knot, dan gelombang dengan tinggi  0.25 – 1.0 meter.

Sementara di Selat Bali bagian selatan angin timur – tenggara dengan  4-15 knot dan gelombang 0.25-3.0 meter.  

Kemudian Selasa sore cuaca semakin memburuk. Karena angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan pelayaran kapal serta di pantai pelabuhan Ketapang terjadi ombak besar

yang membuat kapal sulit sandar untuk bongkar muat, maka Syahbandar Ketapang berkordinasi dengan Syabandar Gilimanuk sepakat menutup sementara penyeberangan.

Akhirnya penyeberangan di Selat Bali mulai ditutup pukul 16.45. “Penyeberangan ditutup sementara karena gelombang tinggi dan angin kencang membahayakan pelayaran.

Kapal bisa oleng keras atau hanyut, serta ombak besar di Ketapang menyulitkan kapal untuk sandar. Penutupan ini karena ada informasi dari syahbandar Ketapang,” ujar petugas penyeberangan.

Karena penyeberangan tutup, semua kapal yang sandar di dermaga untuk bongkar muat tidak diizinkan berlayar.

Sementara kapal-kapal yang sedang berlayar di tengah selat Bali diminta untuk mencari tempat mengapung yang aman.

Pengguna jasa penyeberangan terutama kendaraan yang menunggu penyeberangan dibuka juga harus menunggu di areal parker pelabuhan.

Penumpukan kendaraan tidak bisa dihindarkan. Namun belum menimbulkan antrean panjang di luar pelabuhan.

Setelah hampir dua jam penyeberangan tutup akhirnya sekitar pukul 18 . 35 dibuka kembali lantaran angin kencang dan gelombang tinggi sudah mereda.

Agus, Perwira Jaga, Syahbandar Ketapang, mengatakan, penyeberangan terpaksa ditutup sementara karena cuaca buruk dimana gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi di selat Bali sangat membahayakan pelayaran. 

GILIMANUK – Kekhawatiran cuaca buruk akan mengganggu penyeberangan di Selat Bali terjadi.

Akibat angin kencang dan gelombang tinggi Selasa (10/7) sore, penyeberangan lintas Jawa-Bali terpaksa ditutup karena membahayakan pelayaran kapal.

Cuaca buruk tersebut memang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Angin di selat Bali berembus kencang dan gelombang juga cukup tinggi.

Berdasar informasi cuaca dari BMKG  di Selat Bali bagian utara  angin timur – tenggara  dengan kecepatan 4 – 20 knot, dan gelombang dengan tinggi  0.25 – 1.0 meter.

Sementara di Selat Bali bagian selatan angin timur – tenggara dengan  4-15 knot dan gelombang 0.25-3.0 meter.  

Kemudian Selasa sore cuaca semakin memburuk. Karena angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan pelayaran kapal serta di pantai pelabuhan Ketapang terjadi ombak besar

yang membuat kapal sulit sandar untuk bongkar muat, maka Syahbandar Ketapang berkordinasi dengan Syabandar Gilimanuk sepakat menutup sementara penyeberangan.

Akhirnya penyeberangan di Selat Bali mulai ditutup pukul 16.45. “Penyeberangan ditutup sementara karena gelombang tinggi dan angin kencang membahayakan pelayaran.

Kapal bisa oleng keras atau hanyut, serta ombak besar di Ketapang menyulitkan kapal untuk sandar. Penutupan ini karena ada informasi dari syahbandar Ketapang,” ujar petugas penyeberangan.

Karena penyeberangan tutup, semua kapal yang sandar di dermaga untuk bongkar muat tidak diizinkan berlayar.

Sementara kapal-kapal yang sedang berlayar di tengah selat Bali diminta untuk mencari tempat mengapung yang aman.

Pengguna jasa penyeberangan terutama kendaraan yang menunggu penyeberangan dibuka juga harus menunggu di areal parker pelabuhan.

Penumpukan kendaraan tidak bisa dihindarkan. Namun belum menimbulkan antrean panjang di luar pelabuhan.

Setelah hampir dua jam penyeberangan tutup akhirnya sekitar pukul 18 . 35 dibuka kembali lantaran angin kencang dan gelombang tinggi sudah mereda.

Agus, Perwira Jaga, Syahbandar Ketapang, mengatakan, penyeberangan terpaksa ditutup sementara karena cuaca buruk dimana gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi di selat Bali sangat membahayakan pelayaran. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/