DENPASAR – Gelombang tinggi masih terjadi di perairan Bali. Secara umum ketinggian gelombang di utara Bali mulai dari 0,5 meter-1,25 meter.
Sedangkan di selatan Bali mencapai 1 hingga 4 meter. Ketinggian gelombang tinggi tersebut disebabkan beberapa faktor.
Menurut Kabid Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Denpasar, Iman Faturahman, aktifitas gelombang tinggi di laut Bali secara umum disebabkan tiga hal.
Yang pertama adalah kecepatan angin. Di mana saat ini angin di wilayah perairan Bali, NTB dan sekitarnya dapat mencapai mencapai 25 knot per jam.
Kedua, yakni lamanya angin bertiup. Di mana angin pada bulan Juli cenderung bertiup terus menerus dari arah timuran. Dan yang ketiga adalah Fetch.
“Di mana luasan daerah dengan arah angin yang sama, saat ini luasan daerah tiupan angin timuran mencakup sebagian besar Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT,” terang Iman Faturahman.
Faturahman mengimbau agar masyarakat, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar slalu memperhatikan potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai lebih dari 2 meter di perairan selatan Bali.
Mereka juga mengimbau agar selalu memperhatikan informasi dari BMKG khususnya peringatan dini cuaca dan cuaca ekstrem. Pihaknya juga memberikan himbauan dan peringatan kepada otoritas pelabuhan
“BMKG hanya sebatas memberikan informasi dan peringatan, untuk ditindaklanjuti oleh otoritas pelabuhan apakah menunggu sampe aman ataukah tetap melanjutkan pelayaran.
Hal ini terrgantng dari kapasitas kapal juga. Terkait aman tidaknya, otoritas pelabuhan yang berwenang, tetapi dengan ketinggian gelombang diatas 2 meter, cukup beresiko melakukan aktifitas bahari,” tandasnya