28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:24 AM WIB

Ini Tips Dokter Spesialis Kejiwaan untuk Cegah Gangguan Jiwa

RadarBali.com – Berbagai permasalahan hidup dan beban hidup seseorang sering kali membuat stres yang berujung pada depresi.

Berdasar data yang ada di RS Sanglah, jumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mencapai ribuan.

Pada tahun 2015 sebanyak 3.548 pasien ODGJ yang dirawat. Kemudian di tahun 2016 mencapai 3.632 dan di tahun 2017 hingga bulan Oktober mencapai 3.258.

Menurut dr. Ni Ketut Sri Diniari SpKJ, salah satu dokter psikiatri RS Sanglah, ada beberapa hal yang membuat gangguan jiwa itu terjadi pada seseorang.

Yakni faktor biologis, psikologis, sosial dan budaya. Biologis karena faktor keturunan Psikologis pola asuh orang tua.

Cara mendidik di lingkungan keluarga, di mana kedua orang tua sering mengalami konflik.  Sering marah terhadap anaknya ketika salah dalam melakukan sesuatu.

Faktor sosial berupa stres besar karena pekerjaan yang menumpuk dan beban hidup yang bertambah. Kemudian faktor budaya tren masyarakat di era globalisasi.

Di RS Sanglah sendiri hampir 30 pasien ODGJ yang rata-rata setiap hari melakukan rawat inap dan rawat jalan.

Faktor yang paling utama pasien ODGJ mengalami gangguan jiwa yang dirawat di RS Sanglah karena masalah ekonomi dan masalah keluarga.

Banyak cara untuk mencegah gangguan jiwa. Yang pertama, ketika sakit maka berobatlah ke rumah sakit atau ke dokter. Kemudian berolahraga untuk menyehatkan kondisi fisik.

Yang paling utama untuk mencegah gangguan jiwa yakni dukungan keluarga dan orang-orang terdekat untuk mengurangi beban dan stres ketika melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

RadarBali.com – Berbagai permasalahan hidup dan beban hidup seseorang sering kali membuat stres yang berujung pada depresi.

Berdasar data yang ada di RS Sanglah, jumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mencapai ribuan.

Pada tahun 2015 sebanyak 3.548 pasien ODGJ yang dirawat. Kemudian di tahun 2016 mencapai 3.632 dan di tahun 2017 hingga bulan Oktober mencapai 3.258.

Menurut dr. Ni Ketut Sri Diniari SpKJ, salah satu dokter psikiatri RS Sanglah, ada beberapa hal yang membuat gangguan jiwa itu terjadi pada seseorang.

Yakni faktor biologis, psikologis, sosial dan budaya. Biologis karena faktor keturunan Psikologis pola asuh orang tua.

Cara mendidik di lingkungan keluarga, di mana kedua orang tua sering mengalami konflik.  Sering marah terhadap anaknya ketika salah dalam melakukan sesuatu.

Faktor sosial berupa stres besar karena pekerjaan yang menumpuk dan beban hidup yang bertambah. Kemudian faktor budaya tren masyarakat di era globalisasi.

Di RS Sanglah sendiri hampir 30 pasien ODGJ yang rata-rata setiap hari melakukan rawat inap dan rawat jalan.

Faktor yang paling utama pasien ODGJ mengalami gangguan jiwa yang dirawat di RS Sanglah karena masalah ekonomi dan masalah keluarga.

Banyak cara untuk mencegah gangguan jiwa. Yang pertama, ketika sakit maka berobatlah ke rumah sakit atau ke dokter. Kemudian berolahraga untuk menyehatkan kondisi fisik.

Yang paling utama untuk mencegah gangguan jiwa yakni dukungan keluarga dan orang-orang terdekat untuk mengurangi beban dan stres ketika melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/