RadarBali.com – Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa kecewa dengan keputusan Disdikpora Karangasem. Suyasa memandang, guru asal Karangasem yang ngungsi di Buleleng bisa saja menjadi tenaga pengajar.
Bahkan, kata Suyasa, relawan pun bisa menjadi guru selama memiliki kompetensi. “Apalagi ini ASN, PNS. Yang diajar muridnya sendiri, asal kabupatennya sendiri. Gitu lho,” imbuhnya. Rencananya Disdikpora Buleleng akan merekrut guru tambahan.
Perekrutan masih menunggu proses pemindahan pengungsi yang dilakukan Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung.
Setelah pemindahan tuntas, Disdikpora Buleleng akan mengidentifikasi sekolah-sekolah yang kekurangan guru.
Nantinya, bila dana mencukupi, BPBD Buleleng akan merekrut guru kontrak yang khusus mengajar siswa di pengungsian.
Jika tidak memungkinkan, Disdikpora Buleleng akan bekerjasama dengan Undiksha menugaskan guru pengabdian.
“Kami akan kerjasama, agar Undiksha bisa menugaskan mahasiswa semester akhir yang jurusannya sesuai, menjadi relawan guru pengabdi di sana.
Atau yang sudah sarjana pendidikan, bisa diarahkan jadi tenaga abdi. Saya kira 20 orang guru, sudah cukup menjawab masalah ini,” tandas Suyasa.