DENPASAR – Selain stok beras, menurut Koordinator Umum Pengungsi di Kabupaten Klungkung, Nengah Darmawan, stok gula, kopi, minyak, dan susu juga sudah menipis.
Bahkan untuk susu, ada susu untuk balita umur tertentu yang sudah tidak ada. “Jadi, bagi donatur yang ingin membantu, kami sangat membutuhkan beras, gula, kopi, susu, dan minyak.
Dan kami sangat berterima kasih atas bantuan para donatur selama ini,” tandas pengungsi asal Muncan, Selat, Karangasem ini.
Hal senada diungkap Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada. Menurutnya, stok beras pengungsi Gunung Agung per Sabtu (9/12) tercatat mencapai 7,1 ton,
air mineral kemasan sebanyak 2.056 dus, minyak goreng 3.372 liter, mie instan, 1.624 dus, gula pasir 1.357 kilogram,
bubur bayi 539 kotak, kopi bubuk 323 kilogram, susu bubuk 5.357 kotak, selimut 1.993 picis dan sabun mandi batangan 10.087 piecis.
Apabila stok logistik ini menipis, kata Putu Widiada, Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Bupati Klungkung, I Nyoman Suwitra akan memohon bantuan tambahan beras kepada Kementerian Sosial dan Pemerintah Provinsi Bali.
Terkait Cadangan Beras Pemerintah (CBP) setempat, menurut Widiada sudah terpakai 100 ton. Sehingga untuk stok sudah tidak tersedia. Namun, Pemkab Klungkung sudah memohonkan kembali kepada Pemerintah Provinsi