28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:45 AM WIB

Usai Pelayan Publik, Vaksinasi Sasar Pelaku Pariwisata di Tabanan

TABANAN – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua telah menyasar pelayan publik, seperti aparat TNI, Polri, OPD, wartawan, anggota DPRD, petugas Lapas, Pengadilan, Kejaksaan dan pelayan publik lainnya. Setelah itu, giliran vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada para pelaku pariwisata di Tabanan.

 

Vaksinasi bagi pelaku pariwisata ini dilakukan untuk persiapan start awal. Karena sesuai rencana salah satu DTW tersohor di Tabanan yakni Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, masuk dalam penentuan zona hijau di tahap kedua untuk obyek wisata yang akan dikunjungi setelah Nusa Dua, Sanur, Kuta dan Ubud, Gianyar.

 

Proses pelaksanaan vaksinasi terhadap pelaku pariwisata akan dilakukan secara bertahap. Mengingat di kelompok kedua sasaran vaksinasi ada juga pelayan publik dan lansia.

 

“Sebagai gambaran awal, bagi pelaku pariwisata di DTW Tanah Lot lebih awal dan dijatah untuk 50 orang. Karena DTW Tanah Lot akan dibuka sebagai destinasi wisata zona hijau Free Corridor Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika, Kamis (11/3).

 

Vaksin tidak hanya didrop untuk DTW Tanah Lot semata. Namun juga ke DTW Ulun Danu Beratan dan DTW Jatiluwih, Penebel juga. Hanya saja, proses distrubusi vaksin akan dilakukan secara bertahap.

 

Selain itu dilakukan secara proporsional sesuai dengan kelompok sasaran vaksinasi tahap kedua, seperti lansia, pelayan publik, sampai dengan pelaku pariwisata. Dan, destinasi yang direncanakan untuk diprioritaskan dibuka sebagai zona hijau pada tahap kedua.

“Tidak hanya itu, distribusi vaksin terhadap sasaran juga disesuaikan dengan ketersediaan stok yang diterima dari Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali,” ucap dr. Nyoman Suratmika.

 

Disinggung mengenai stok vaksin, dia menyebutkan bahwa distribusi ketiga telah diterima pada minggu lalu untuk 4.000 orang atau 8.000 vial. Distribusi tahap ketiga ini masih direncanakan untuk memenuhi target vaksinasi bagi pelayan publik, lansia, serta termasuk juga untuk pelaku pariwisata.

 

“Minggu lalu datang lagi untuk 4.000 orang. Itu yang (sebagian) juga akan dibagikan ke pelaku pariwisata,” tukasnya seraya menggarisbawahi proses ini tetap dilakukan secara bertahap sesuai dengan kelompok sasaran di tahap kedua dan ketersediaan vaksin dari pusat melalui provinsi.

 

Sebelumnya, Sekda yang juga Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, tidak memungkiri rencana diterapkannya zona hijau untuk beberapa destinasi wisata di Tabanan.

 

Namun, itu baru dilakukan pada tahap kedua. Di tahap pertama, sebagaimana arahan Gubernur Bali Wayan Koster, zona hijau destinasi wisata baru diterapkan di ITDC Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.

 

“Rencananya di tahap kedua. Seperti arahan Gubernur dan Bupati, nanti dibentuk zona hijau di daerah pariwisata. Ini yang akan diberikan kesempatan untuk divaksin lebih awal untuk pelaku pariwisata dan penduduk sekitar,” jelasnya.

 

Meski demikian, dia belum bisa memastikan kapan tahap dua itu akan diberlakukan. Karena ini terkait juga dengan proses vaksinasi.

 

“Kalau vaksinnya full datang, kan nggak masalah. Tapi vaksin kan bertahap datangnya,” tandasnya.

TABANAN – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua telah menyasar pelayan publik, seperti aparat TNI, Polri, OPD, wartawan, anggota DPRD, petugas Lapas, Pengadilan, Kejaksaan dan pelayan publik lainnya. Setelah itu, giliran vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada para pelaku pariwisata di Tabanan.

 

Vaksinasi bagi pelaku pariwisata ini dilakukan untuk persiapan start awal. Karena sesuai rencana salah satu DTW tersohor di Tabanan yakni Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, masuk dalam penentuan zona hijau di tahap kedua untuk obyek wisata yang akan dikunjungi setelah Nusa Dua, Sanur, Kuta dan Ubud, Gianyar.

 

Proses pelaksanaan vaksinasi terhadap pelaku pariwisata akan dilakukan secara bertahap. Mengingat di kelompok kedua sasaran vaksinasi ada juga pelayan publik dan lansia.

 

“Sebagai gambaran awal, bagi pelaku pariwisata di DTW Tanah Lot lebih awal dan dijatah untuk 50 orang. Karena DTW Tanah Lot akan dibuka sebagai destinasi wisata zona hijau Free Corridor Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika, Kamis (11/3).

 

Vaksin tidak hanya didrop untuk DTW Tanah Lot semata. Namun juga ke DTW Ulun Danu Beratan dan DTW Jatiluwih, Penebel juga. Hanya saja, proses distrubusi vaksin akan dilakukan secara bertahap.

 

Selain itu dilakukan secara proporsional sesuai dengan kelompok sasaran vaksinasi tahap kedua, seperti lansia, pelayan publik, sampai dengan pelaku pariwisata. Dan, destinasi yang direncanakan untuk diprioritaskan dibuka sebagai zona hijau pada tahap kedua.

“Tidak hanya itu, distribusi vaksin terhadap sasaran juga disesuaikan dengan ketersediaan stok yang diterima dari Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali,” ucap dr. Nyoman Suratmika.

 

Disinggung mengenai stok vaksin, dia menyebutkan bahwa distribusi ketiga telah diterima pada minggu lalu untuk 4.000 orang atau 8.000 vial. Distribusi tahap ketiga ini masih direncanakan untuk memenuhi target vaksinasi bagi pelayan publik, lansia, serta termasuk juga untuk pelaku pariwisata.

 

“Minggu lalu datang lagi untuk 4.000 orang. Itu yang (sebagian) juga akan dibagikan ke pelaku pariwisata,” tukasnya seraya menggarisbawahi proses ini tetap dilakukan secara bertahap sesuai dengan kelompok sasaran di tahap kedua dan ketersediaan vaksin dari pusat melalui provinsi.

 

Sebelumnya, Sekda yang juga Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, tidak memungkiri rencana diterapkannya zona hijau untuk beberapa destinasi wisata di Tabanan.

 

Namun, itu baru dilakukan pada tahap kedua. Di tahap pertama, sebagaimana arahan Gubernur Bali Wayan Koster, zona hijau destinasi wisata baru diterapkan di ITDC Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.

 

“Rencananya di tahap kedua. Seperti arahan Gubernur dan Bupati, nanti dibentuk zona hijau di daerah pariwisata. Ini yang akan diberikan kesempatan untuk divaksin lebih awal untuk pelaku pariwisata dan penduduk sekitar,” jelasnya.

 

Meski demikian, dia belum bisa memastikan kapan tahap dua itu akan diberlakukan. Karena ini terkait juga dengan proses vaksinasi.

 

“Kalau vaksinnya full datang, kan nggak masalah. Tapi vaksin kan bertahap datangnya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/