32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 14:58 PM WIB

Banjiri Rumah Warga, Saluran Subak Dikuras, Ini Rencana Selanjutnya…

LOKAPAKSA – Sempat membanjiri rumah warga selama berbulan-bulan, saluran irigasi menuju Subak Uma Desa akhirnya dikuras, pagi kemarin (11/6).

Meski telah dikuras, upaya itu hanya menjadi solusi jangka pendek. Pasalnya akar permasalahan belum ditangani.

Pagi kemarin, krama subak, pegawai di Kantor Camat Seririt, petugas Dinas Pekerjaan Umum Buleleng,

serta petugas dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, melakukan kerja bakti pembersihan di saluran tersebut.

Bukan hanya membersihkan sampah yang menumpuk, namun juga mengeruk sedimen saluran irigasi yang cukup tebal.

Namun upaya itu diprediksi tak bertahan lama. Pasalnya saluran irigasi sekunder menuju Subak Uma Desa itu sudah mengalami penyempitan dan ditutup beton.

Di bagian hilir, di atas saluran irigasi bahkan telah berdiri rumah tinggal. Perbekel Lokapaksa, Wayan Ariadi mengakui langkah pembersihan itu hanya solusi jangka pendek.

Untuk solusi jangka menengah, pihaknya berencana membuat sodetan sederhana. Saat air meluap dan terjadi sumbatan, sodetan akan melimpahkan air subak menuju saluran irigasi primer.

Jaraknya sekitar 40 meter arah barat saluran irigasi sekunder. “Kami rencanakan nanti pakai sodetan dengan pipa empat dim. Kami buang ke irigasi primer.

Harapannya kalau pas ada banjir, pas ada penyumbatan di hilir, tidak masuk lagi ke rumah warga,” kata Ariadi.

Nantinya saluran sodetan itu akan dibuka sewaktu-waktu. Saluran hanya dibuka saat air subak mulai meluap.

“Ya dari pada membuat rumah orang kebanjiran, lebih baik dibuang dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka mengatakan, perbaikan sodetan itu bisa menjadi solusi alternatif.

Sambil menanti solusi permanen dari BWS Bali-Penida selaku pemilik aset saluran irigasi primer dan sekunder dari Daerah Irigasi (DI) Tukad Saba.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga kepala keluarga yang tinggal di Banjar Dinas Jro Agung, Desa Lokapaksa, langganan menjadi korban banjir.

Bahkan, saat musim kemarau sekalipun, rumah mereka kebanjiran. Penyebabnya saluran irigasi menuju Subak Uma Desa mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Belum lagi sampah yang menyumbat aliran air. Akibatnya air pun masuk ke rumah warga. 

LOKAPAKSA – Sempat membanjiri rumah warga selama berbulan-bulan, saluran irigasi menuju Subak Uma Desa akhirnya dikuras, pagi kemarin (11/6).

Meski telah dikuras, upaya itu hanya menjadi solusi jangka pendek. Pasalnya akar permasalahan belum ditangani.

Pagi kemarin, krama subak, pegawai di Kantor Camat Seririt, petugas Dinas Pekerjaan Umum Buleleng,

serta petugas dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, melakukan kerja bakti pembersihan di saluran tersebut.

Bukan hanya membersihkan sampah yang menumpuk, namun juga mengeruk sedimen saluran irigasi yang cukup tebal.

Namun upaya itu diprediksi tak bertahan lama. Pasalnya saluran irigasi sekunder menuju Subak Uma Desa itu sudah mengalami penyempitan dan ditutup beton.

Di bagian hilir, di atas saluran irigasi bahkan telah berdiri rumah tinggal. Perbekel Lokapaksa, Wayan Ariadi mengakui langkah pembersihan itu hanya solusi jangka pendek.

Untuk solusi jangka menengah, pihaknya berencana membuat sodetan sederhana. Saat air meluap dan terjadi sumbatan, sodetan akan melimpahkan air subak menuju saluran irigasi primer.

Jaraknya sekitar 40 meter arah barat saluran irigasi sekunder. “Kami rencanakan nanti pakai sodetan dengan pipa empat dim. Kami buang ke irigasi primer.

Harapannya kalau pas ada banjir, pas ada penyumbatan di hilir, tidak masuk lagi ke rumah warga,” kata Ariadi.

Nantinya saluran sodetan itu akan dibuka sewaktu-waktu. Saluran hanya dibuka saat air subak mulai meluap.

“Ya dari pada membuat rumah orang kebanjiran, lebih baik dibuang dulu,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka mengatakan, perbaikan sodetan itu bisa menjadi solusi alternatif.

Sambil menanti solusi permanen dari BWS Bali-Penida selaku pemilik aset saluran irigasi primer dan sekunder dari Daerah Irigasi (DI) Tukad Saba.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga kepala keluarga yang tinggal di Banjar Dinas Jro Agung, Desa Lokapaksa, langganan menjadi korban banjir.

Bahkan, saat musim kemarau sekalipun, rumah mereka kebanjiran. Penyebabnya saluran irigasi menuju Subak Uma Desa mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Belum lagi sampah yang menyumbat aliran air. Akibatnya air pun masuk ke rumah warga. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/