29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:04 AM WIB

Hari Ini, Peletakan Batu Pertama Proyek Bendungan Tamblang

SINGARAJA – Proses pembangunan Bendungan Tamblang sudah berlangsung separo jalan. Meski sudah separo jalan, pemerintah baru melakukan proses ground breaking atau peletakan batu pertama.

Rencananya seremoni peletakan batu pertama itu akan dilangsungkan pada Rabu (12/8) pagi ini. Hal itu terungkap lewat surat yang dilayangkan Balai Wilayah Sungai Bali Penida.

Melalui surat nomor UM 0102-BWS15/663 tertanggal 7 Agustus 2020, diungkapkan bahwa hari ini akan dilangsungkan peletakan batu pertama. Surat itu ditandatangani Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra yang dihubungi kemarin, membenarkan bahwa hari ini akan dilakukan peletakan batu pertama.

Proses perataan lahan sebenarnya telah dilakukan sejak 2019 lalu. Pembangunan juga sudah mulai berjalan.

“Memang pekerjaannya sudah jalan. Tapi peletakan batu pertamanya baru bisa dilakukan sekarang ini. Proses seremonialnya hanya menunggu momentum, karena kemarin kan sempat tertunda,” kata Adiptha.

Adiptha mengatakan, peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Jarot Widyoko.

Ia akan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama. “Proyek ini sebenarnya proyek BWS lewat pendanaan di APBN. Pengerjaannya selama empat tahun.

Rencananya tahun 2022 sudah selesai. Kalau sudah selesai ini akan sangat membantu penyediaan air baku kita di wilayah timur,” kata Adiptha.

Sekadar diketahui konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter.

Bendungan Tambalang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.

Apabila bendungan tuntas dibangun, diprediksi bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab.

Dengan kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih. 

SINGARAJA – Proses pembangunan Bendungan Tamblang sudah berlangsung separo jalan. Meski sudah separo jalan, pemerintah baru melakukan proses ground breaking atau peletakan batu pertama.

Rencananya seremoni peletakan batu pertama itu akan dilangsungkan pada Rabu (12/8) pagi ini. Hal itu terungkap lewat surat yang dilayangkan Balai Wilayah Sungai Bali Penida.

Melalui surat nomor UM 0102-BWS15/663 tertanggal 7 Agustus 2020, diungkapkan bahwa hari ini akan dilangsungkan peletakan batu pertama. Surat itu ditandatangani Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra yang dihubungi kemarin, membenarkan bahwa hari ini akan dilakukan peletakan batu pertama.

Proses perataan lahan sebenarnya telah dilakukan sejak 2019 lalu. Pembangunan juga sudah mulai berjalan.

“Memang pekerjaannya sudah jalan. Tapi peletakan batu pertamanya baru bisa dilakukan sekarang ini. Proses seremonialnya hanya menunggu momentum, karena kemarin kan sempat tertunda,” kata Adiptha.

Adiptha mengatakan, peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Jarot Widyoko.

Ia akan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama. “Proyek ini sebenarnya proyek BWS lewat pendanaan di APBN. Pengerjaannya selama empat tahun.

Rencananya tahun 2022 sudah selesai. Kalau sudah selesai ini akan sangat membantu penyediaan air baku kita di wilayah timur,” kata Adiptha.

Sekadar diketahui konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter.

Bendungan Tambalang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.

Apabila bendungan tuntas dibangun, diprediksi bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab.

Dengan kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/