Radar Bali.com – Sehari pasca meninggalnya maestro lukis asal Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung, Nyoman Gunarsa, pihak keluarga dan para pekerja sudah mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan upacara pengabenan di kediaman Gunarsa.
Kesibukan mereka sesekali terganggu dengan kehadiran para pelayat yang datang ke rumah duka.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, karangan bunga dan para pelayat dari berbagai kalangan, baik seniman, politisi, aparat keamanan dan lainnya hilir mudik memberi penghormatan kepada almarhum.
Seperti Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terlihat telah mengirimkan karangan bunganya untuk pelukis yang produktif berkarya ini.
Saat ditemui di tengah-tengah kesibukannya mempersiapkan upacara pengabenan Gunarsa, putra satu-satunya Gunarsa, Gde Artison Andarawata alias Sony mengungkapkan bahwa bade dan lembu untuk upacara pengabenan sang ayah akan dibuatkan di rumah.
Hal ini sesuai idealisme sang ayah yang lebih memilih membuat Bade dan lembu sendiri meski tidak sempurna.
“Kebetulan bapak lebih suka seperti itu. Buat sendiri, biar pun jelek tapi buat sendiri. Kebetulan ada adik sepupu saya yang ahli membuat bade. Karena kami dari warih (keturunan, red) Dalem juga, mau pakai lembu, dan pakai tumpang satu, pakai kajang,” bebernya.