27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:45 AM WIB

Usai Mebanten, Rumah Warga Ubud Terbakar, Surat Tanah dan Emas Gosong

UBUD – Kobaran api melalap bangunan rumah milik I Made Abiana, 57, di Banjar Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kecamatan Ubud, kemarin.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Namun, benda-benda berharga di dalam rumah ludes terbakar.

Menurut informasi, kebakaran pertama kali dilihat oleh saksi yang juga putra korban, I Wayan Janu Ariawan.

Saksi melihat api berkobar menyambar bangunan berukuran 10 x 6 meter itu. Melihat kebakaran tersebut, saksi langsung berteriak minta tolong.

Warga setempat yang mendengar teriakan spontan berdatangan. Warga awalnya berupaya membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

Tak berselang lama, mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi kejadian. “Warga sempat berupaya memadamkan, namun kobaran api tetap membesar,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar I Made Watha.

Petugas mengerahkan 2 unit armada Damkar dengan jumlah 14 personil. Petugas pun harus berjibaku melakukan pemadaman api.

“Kami tangani selama 1 jam 30 menit. Pukul 11.30, api sudah berhasil dipadamkan,” imbuhnya. Meski api berhasil dipadamkan, namun barang di dalam bangunan gosong.

Bangunan itu sendiri terdiri dari dapur, warung dan kamar tidur. Beberapa benda berharga juga tidak terselamatkan.

Di antaranya surat-surat tanah, perhiasan serta barang berharga lainya. “Diperkirakan kerugian korban sampai Rp 100 juta lebih,” jelasnya.

Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Nuryana mengatakan telah mengecek kejadian itu. Polisi sempat menggali informasi dari korban.

Pada pukul 08.00, sebelum kebakaran, korban sempat mebanten di bangunan itu. Namun korban yakin jika tidak dupa sudah dipadamkan. “Untuk penyebabnya, masih diselidiki,” pungkasnya. 

UBUD – Kobaran api melalap bangunan rumah milik I Made Abiana, 57, di Banjar Kutuh Kelod, Desa Kutuh, Kecamatan Ubud, kemarin.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Namun, benda-benda berharga di dalam rumah ludes terbakar.

Menurut informasi, kebakaran pertama kali dilihat oleh saksi yang juga putra korban, I Wayan Janu Ariawan.

Saksi melihat api berkobar menyambar bangunan berukuran 10 x 6 meter itu. Melihat kebakaran tersebut, saksi langsung berteriak minta tolong.

Warga setempat yang mendengar teriakan spontan berdatangan. Warga awalnya berupaya membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

Tak berselang lama, mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi kejadian. “Warga sempat berupaya memadamkan, namun kobaran api tetap membesar,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar I Made Watha.

Petugas mengerahkan 2 unit armada Damkar dengan jumlah 14 personil. Petugas pun harus berjibaku melakukan pemadaman api.

“Kami tangani selama 1 jam 30 menit. Pukul 11.30, api sudah berhasil dipadamkan,” imbuhnya. Meski api berhasil dipadamkan, namun barang di dalam bangunan gosong.

Bangunan itu sendiri terdiri dari dapur, warung dan kamar tidur. Beberapa benda berharga juga tidak terselamatkan.

Di antaranya surat-surat tanah, perhiasan serta barang berharga lainya. “Diperkirakan kerugian korban sampai Rp 100 juta lebih,” jelasnya.

Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Nuryana mengatakan telah mengecek kejadian itu. Polisi sempat menggali informasi dari korban.

Pada pukul 08.00, sebelum kebakaran, korban sempat mebanten di bangunan itu. Namun korban yakin jika tidak dupa sudah dipadamkan. “Untuk penyebabnya, masih diselidiki,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/