AMLAPURA—Terjangan lahar yang terjadi beberapa waktu lalu membuat jalur Tukad Panti rusak parah. Bahkan badan sungai yang awalnya bisa untuk jalan raya sekarang tidak bisa dilalui sama sekali.
Itu karena badan sungai sekarang sudah tergerus dengan kedalaman sekitar 3 meter sampai 4 meter. Warga yang tinggal di bantaran sungai ini juga terancam tergerus lahar dingin.
Karena rumah mereka dekat dengan sungai. Bahkan, sekarang ini beberapa warga sudah tidak bisa pulang ke rumah dengan menggunakan kendaraan karena jalan tergerus.
Kalaupun bisa pulang mereka harus berjalan kaki. Setidaknya ada sekitar 40 warga Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Selat yang tinggal sepanjang bantaran Tukad Panti yang harus diungsikan.
Itu karena rumah mereka rawan kena lahar kalau terjadi erupsi. Salah satu warga yang rumahnya ada di bantaran sungai adalah I Wayan Darsika 40.
Dia tinggal sangat dekat dengan aliran Tukad Panti, tepatnya sekitar 10 meter di sisi barat sungai. Sekarang ini akses jalan sudah rusak dan sulit terlewati.
Jika terjadi banjir, dia terancam terisolir karena jalan satu – satunya melalui sungai saat hujan kerap terjadi banjir lahar.
“Kalau untuk menyelamatkan diri sulit karena sungai banjir kalau hujan,” ujarnya saat ditemui Camat Selat Nengah Danu bersama dengan Kapolsek Selat AKP Made Sudartawan kemarin.
Bahkan, saat banjir material lahar nyaris menggerus rumah keluarga ini. Saat warga mengungsi beberapa waktu lalu ,masih ada empat orang yang nekad tinggal di rumah ini.
Mereka adalah Ni Wayan Kundri 55, I Ketut Sumawa, 56, dan adiknya Kadek Arnawa. Satu lagi lansia Ni Wayan Ribut, 70.
Ribut sendiri sudah tidak mampu berjalan karena sakit sehingga menolak untuk ngungsi. “Takut juga malam malam, setiap malam tidak bisa tidur apalagi kalau hujan,” ujar Kundri.